Pakde Karwo Anggap Hasil Quick Count Sebagai Hiburan


Pakde Karwo Anggap Hasil Quick Count Sebagai Hiburan HIBURAN - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menilai hasil perhitungan quick count sebagai hiburan sambil menunggu hasil akhir perhitungan versi KPU saat di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Rabu (27/06/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menilai adanya hasil perhitungan cepat (quick count) soal Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur sebagai hiburan. Pihaknya meminta agar masyarakat tetap memastikan hasil perhitungan versi KPU yang bakal digelar 3 Juni 2018 mendatang.

"Quick Count memang menimbulkan perhitungan seolah-olah pasti. Tapi yang pasti adalah perhitungan KPU. Quick count itu anggap hiburan saja. Kepastiannya ada di perhitungan KPU 3 Juli besok. Seneng (hasil quick count) tepuk tangan di rumah sendiri-sendiri. Karena kita upayakan mentradisikan kepatuhan terhadap hukum," terang Soekarwo kepada republikjatim.com, Rabu (27/06/2018) di Pendopo Delta Graha Sidoarjo.

Lebih jauh, pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini menguraikan yang perlu diwaspadai adalah pasca proses pencoblosan lantaran proses pencoblosan bersifat lancar dan aman. Oleh karena itu, kata Soekarwo pasca perhitungan sikap dan pandangan harus diberikan kepercayaan ke KPU. Alasannya, perhitungan dari KPU adalah yang benar dan bersifat final.

"Yang positif adalah quick count dan lainnya itu merupakan bagian dalam merayakan Pilkada. Kira-kira seperti itulah quick count. Apalagi Jawa Timur itu kemenangannya versi survei tipis-tipis saja. Jadi tunggu 3 Juli dari KPU saja," pintahnya.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, lanjut Pakde tingkat partisipasi pemilih lebih tinggi di tingkat pedesaan. Akan tetapi di tingkat perkotaan dan perumahan elit cenderung minim tingkat partisipasinya dalam Pilgub Jatim 2018 ini.

"Tingkat partisipasi di kampung cenderung lebih tinggi. Kalau di daerah elit itu 50 persen sudah hebat. Karena tadi diamati semua di perumahan elit dari 400 pemilih baru 134 pemilih yang sudah menggunakan haknya hingga pukul 11.00 WIB," tegasnya.

Oleh karena itu, pasca Pilgub Jatim Gubernur bakal bersilaturrahmi dan berdialog dengan seluruh partai politik dan steackholder. Hal itu untuk menjadikan dasar mengambil keputusan melalui musyawarah bersama 3 bulanan.

"Tapi untuk kedua calon ini, kami yakin kedua calon ini aman. Tapi untuk yang Pilkada Kabupaten dan Kota ini yang harus didinginkan. Karena aktor (calon) dan pemilih dekat secara ekosional. Nah ini harus didinginkan emosinya karena cenderung lebih tinggi," ungkapnya.

Kendati demikian, lanjut Gubernur 2 periode ini, pihaknya yakin Pilkada Jatim yakin aman. Apalagi, sudah sepakat bersama ada penyelesaian hukum.

"Sudah ada musyawarah mufakat lewat hukum. Semua sengketa diselesaikan lewat hukum," paparnya.

Hanya saja, pihaknya memastikan siapa yang unggul dan terpilih, pihaknya berpesan ada 1 standar kehidupan yang baik sebagai pemimpin.

"Yakni program yang baik harus diteruskan dan hal-hal yang baru masukan masyarakat harus ditampung dan direalisasikan menjadi program baru bagi yang terpilih," pungkasnya. Waw