Mundur dari Gapeksi, Pendemo Buang Sampah Ngaku Salah dan Minta Maaf Ke Bupati dan Warga Sidoarjo


Mundur dari Gapeksi, Pendemo Buang Sampah Ngaku Salah dan Minta Maaf Ke Bupati dan Warga Sidoarjo MAAF - Dua hari pasca demo membuang sampah di depan Pendopo Delta Wibawa pendemo merasa menyesal dan mengakui kesalahannya dengan meminta maaf kepada Bupati dan kepada warga Sidoarjo, Jumat (22/12/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dua hari pasca puluhan orang yang ikut demo membuang sampah di halaman Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo pada Rabu (20/12/2023) kemarin mulai merasa menyesal. Mereka mengakui kesalahannya dan langsung meminta maaf kepada Bupati Sidoarjo (Ahmad Muhdlor Ali) dan kepada warga Sidoarjo.

Terdapat dua orang pendemo yakni Muhammad Sadli Pengurus TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle) Desa Sruni Gedangan dan Sholeh Pengurus TPS3R Desa Prasung, Kecamatan Buduran Sidoarjo. Mereka menyesal dan mengakui kesalahannya di hadapan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amig, Jumat (22/12/2023).

Salah seorang pendemo, Muhammad Sadli mengaku dirinya memang ikut demo kemaren bersama puluhan orang penggeledek sampah. Sadli mengakui dirinya salah melangkah dan memohon maaf kepada Bupati dan masyarakat Sidoarjo.

"Saya tidak bisa berkata apa apa ketika mereka para pendemo menumpahkan sampah. Saat itu, saya sudah berusaha memberitahu para penggeledek sampah yang lain untuk tidak melakukan aksi anarkis itu," katanya Jumat (22/12/2023).

Sadli bahkan mengaku bakal mengundurkan dari keanggotaan Gabungan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi). Hal itu lantaran tindakan anarkis pembuangan sampah tidak sesuai dengan hati nuraninya.

"Jujur perbuatan pembuangan sampah di depan Pendopo kemarin itu, tidak sesuai dengan keinginan dan hati nurani saya," ungkapnya.

Hal senada disampaikan pendemo lainnya, Sholeh. Menurut Sholeh pihaknya juga ikut demo dan ikut membawa gerobak isi sampah. Bahkan juga ikut menumpahkan di halaman Pendopo Delta Wibawa.

"Saya benar-benar tidak menduga dan tidak menyangka kalau terjadi seperti itu. Soalnya, yang dulu itu bisa terkoordinir dengan baik. Tapi kejadian kemarin (20/12/2023) itu tidak terkontrol lagi," ungkapnya.

Selain itu, Sholeh mengaku jika kejadian itu memang di luar skenario. Dirinya, tidak tahu siapa yang menggerakkan untuk menumpahkan sampah-sampah itu.

"Saya betul-betul tidak tahu siapa yang menggerakkan tiba-tiba semua bergerak. Tiba-tiba semuanya menumpahkan sampah di jalan raya itu," jelasnya.

Atas perbuatan itu, kata Sholeh dirinya mengakui memang salah. Karena itu, dirinya meminta maaf kepada Bapak Bupati Sidoarjo, kepada pejabat Pemkab Sidoarjo dan kepada seluruh masyarakat Sidoarjo.

"Kita mengakui salah. Kita mohon maaf dengan sangat ikhlas dan dengan hati yang paling dalam," ucap Sholeh dengan mata berkaca-kaca.

Sementara Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amig menyambut baik yang telah diungkapkan Muhammad Sadli dan Sholeh itu. Dirinya, sangat menghargai karena upaya itu memang hak mereka. Apalagi dengan sungguh-sungguh keikhlasan menyampaikan permintaan maafnya.

"Yang paling penting itu adalah bentuk wujud kongkrit dan itikad baiknya sangat kita hargai itu. Saya ini membawa nama institusi DLHK Sidoarjo. Jadi kedepan akan terus kita perbaiki. Harapan saya, tata kelola sampah ini akan lebih baik lagi. Bahkan, nantinya sampah-sampah itu tidak sampai di TPA. Tapi cukup bisa dikelola di TPS masing-masing desa saja," tandas Bahrul Amig. Hel/Waw