Mbok Khodijah, Nenek Berusia 101 Tahun Masih Istiqomah Berjualan Ikan Bandeng di Pasar Larangan Sidoarjo


Mbok Khodijah, Nenek Berusia 101 Tahun Masih Istiqomah Berjualan Ikan Bandeng di Pasar Larangan Sidoarjo SATU ABAD - Mbok Khodijah, nenek berusia 101 tahun yang tetap istiqomah berjualan ikan Bandeng di Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (04/04/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Semangat Mbok Khodijah untuk tetap bekerja patut mendapatkan acungan jempol. Seingat Mbok Khodijah, dia memulai berjualan di Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo setelah pasar itu selesai dibangun sekitar Tahun 1984-1985 silam.

Nenek Khodijah yang sekarang sudah berumur 101 tahun itu lahir di Kelurahan Sidowayah Tahun 1921. Rumahnya tepat berada di depan Toko Oleh-Oleh Tanjung, RT 12 Kelurahan Sidowayah, Kecamatan Sidoarjo.

"Omahku ndek ngarepe toko Tanjung, Sidowayah," ujar Khodijah saat lapaknya disambangi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai mengecek ketersediaan stok sembako di Pasar Larangan menjelang ramadhan.

Sebelum berjualan ikan Bandeng di Pasar Larangan, Mbok Khodijah sehari-hari berjualan di Pasar Taman Dayu, daerah sekitar Babalayar atau sebelah selatan Gedung Mal Ramayana atau yang sekarang disebut Ciplaz (City Plaza). Sekarang daerah itu lebih dikenal dengan sebutan Delta Sinar Mayang dan menjadi pusat penjualan bunga untuk ziarah makam.

Dulu, Taman Dayu merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Delta. Ditempat ini, selain berdiri Pasar Dayu juga ada tempat hiburan lain seperti gedung bioskop dan pasar malam. Tahun 80-90 an, Taman Dayu jadi tempat berkumpulnya para remaja zaman itu. Yang lahir generasi tahun 70- an pasti tahu bagaimana ramainya Taman Dayu atau Babalayar kala itu.

Khodijah sendiri tidak ingat, mulai tahun berapa ia berjualan di Pasar Dayu, yang dia ingat setelah Pasar Larangan selesai dibangun dia berpindah ke Pasar Tradisional terbesar di Sidoarjo itu. Khodijah dan kawan-kawanya sesama pedagang kemudian memilih pindah ke Pasar Larangan. Saat ini, kawannya sesama pedagang yang waktu itu ikut pindah ke Pasar Larangan sudah meninggal dunia semua.

Sekarang, Khodijah termasuk pedagang paling sepuh di Pasar Larangan. Bahkan pedagang paling tua di semua pasar di Sidoarjo.

"Wes suwe dodolan bandeng nang kene (Pasar Larangan). Sak durunge nang Pasar Taman Dayu nak, umurku wes 101 tahun," ungkap Mbok Khodijah sambil mengingat-mengingat kala masa mudanya itu.

Aktivitas rutin yang dijalani Khodijah setiap pagi ba’da salat subuh berangkat dari rumahnya di Sidowayah menuju ke Pasar Larangan dengan membawa belasan Ikan Bandeng yang sudah disiapkan. Dagangan Khodijah selalu laris. Karena, bandeng yang dijualnya merupakan bandeng segar yang baru diambil dari Tambak.

Saat didatangi Gus Muhdlor, dagangan Mbok Khodijah tinggal beberapa biji saja. Namun, akhirnya habis dibeli orang yang ikut rombongan kunjungan Khofifah dan Gus Muhdlor. Dua pejabat itu juga sempat berbincang-bincang dengan Khodijah. Di sela-sela kunjungan itu, Gus Muhdlor menyempatkan diri mengambil beberapa lembar uang untuk diberikan kepada nenek Khodijah.

Lapak khodijah berada di shelter penjual Daging dan Ikan. Lokasinya berada di tengah dan paling barat pasar. Jika ingin membeli dagangan nenek Khodijah disarankan datang pagi-pagi sebelum lewat pukul 08.00 WIB. Karena jika siang di atas pukul 08.00 WIB stok ikan bandengnya sudah banyak yang terjual. Maklum, pelanggannya juga cukup banyak. Saat lapaknya dikunjungi Gus Muhdlor pukul 10.00 WIB kemarin, Khodijah sudah siap-siap berkemas untuk pulang karena dagangannya sudah habis.

"Wes siap-siap moleh nak. Wes biasane moleh jam yamene," tandas nenek Khodijah yang terlihat tegar menjalani hidup dengan tetap memilih berdagang meski usianya sudah melewati 1 abad itu. Hel/Waw