Mas Iin : Sidoarjo Bisa untuk Mengangkat Potensi 206.475 UMKM Kota Delta


Mas Iin : Sidoarjo Bisa untuk Mengangkat Potensi 206.475 UMKM Kota Delta PERHATIKAN - Bacabup Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) memperhatikan nasib para pelaku UMKM di Sidoarjo yang mencapai 206.745 jenis UMKM tersebar di 18 kecamatan di Sidoarjo mulai produsen sambal hingga kerajinan tas, Selasa (07/07/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebagai kabupaten yang dijuluki Kota UMKM, Sidoarjo memiliki ratusan ribu UMKM di sejumlah bidang. Bahkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pemkab Sidoarjo mencatat ada sekitar 206.745 jenis UMKM yang tersebar di 18 wilayah kecamatan di Sidoarjo.

Ratusan ribu UMKM ini, kondisi usahanya pun beragam. Ada yang sudah sukses, ada pula yang masih kembang kempis. Ada yang baru memulai dan ada banyak lagi yang butuh pengarahan untuk memulai kreasi usaha itu. Akan tetapi, semangat berwirausaha yang tinggi, besarnya potensi usaha dan banyaknya jumlah generasi muda kreatif di Sidoarjo ini mencoba ditangkap Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin. Rencananya para pelaku UMKM itu bakal digandeng untuk dijadika pelaku UMKM handal dan berprestasi.

Karena itu, Bacabup yang akrab dipanggil Mas Iin itu bersama pemuda kreatif di Sidoarjo ingin agar UMKM terus berkembang. Dengan visi yang sama untuk memajukan UMKM maka mereka sepakat membentuk Sidoarjo Bisa.

Sebagai Founder Sidoarjo Bisa, Mas Iin ingin wadah ini bisa sebagai media informasi akan potensi UMKM dan ekonomi kreatif masyarakat. Hasil produk UMKM pun juga bisa dipromosikan di Sidoarjo Bisa.

"Sidoarjo Bisa juga jadi wadah interaksi antar semua stakeholder terkait UMKM dan ekonomi kreatif se Sidoarjo," ujar Mas Iin yang juga mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo, Selasa (07/07/2020).

Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jatim yang membidangi perekonomian dan pariwisata ini mengungkapkan Sidoarjo Bisa dijadikan tempat berkreasi anak-anak muda menghadapi revolusi industri 4.0. Kesempatan itu dapat membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya. Harapannya bisa dikenal di tingkat lokal hingga mancanegara.

"Transformasi digital harus membawa kebaikan pada pelaku usaha terutama UMKM," imbuh pria kelahiran 5 Juni 1977 itu.

Selain itu, kata Mas Iin pelaku UMKM yang keteteran mengurus izin usaha akan dibantu. Tim Sidoarjo Bisa, imbuh lulusan Universitas Airlangga ini, berupaya menjembatani masalah pengurusan perizinan dengan pemerintah daerah. Sehingga, pelaku UMKM tidak mudah kapok.

"Sebaliknya, semangat mereka bisa menumbuhkan potensi investasi ke dunia UMKM dan ekonomi kreatif," tegasnya.

Sementara Co-Founder Sidoarjo Bisa, Yonathan Toar Sangari mengaku sangat bersemangat membantu UMKM di Sidoarjo. Sidoarjo Bisa dapat dijadikan media inspirasi dan komunikasi masyarakat. Setiap permasalahan UMKM dari sisi branding dan pemasaran akan dicarikan solusi.

"Kami ingin mengembangkan potensi yang dimiliki UMKM. Kita beri apresiasi dengan jalan membantu sekuat tenaga," ungkapnya.

Pria yang akrab dipanggil Jo ini mengungkapkan, banyak hal yang sudah dilakukan Sidoarjo Bisa. Mulai dari pemetaan dan survei data permasalahan UMKM di 18 kecamatan. Caranya dengan mengunjungi langsung UMKM itu secara door to door.

"Apa yang jadi batu sandungan UMKM dipelajari dan diberi solusi sekaligus," paparnya.

Pemuda 26 tahun ini bersama tim Sidoarjo Bisa juga membuat program pelatihan di berbagai sektor UMKM. Seperti craft, kuliner dan pelatihan branding. Menurutnya dengan arahan Mas Iin, pemanfaatan media sosial Instagram Sidoarjo Bisa, dijadikan wadah promosi gratis. Jo berharap, Sidoarjo Bisa menjadi media komunikasi untuk para milenial. Mereka dapat mengembangkan setiap potensi dengan cara berbagi inspirasi.

"Program Podcast Millenial Speak Up salah satu jalannya. Dalam program ini, para milenial Sidoarjo dapat berbagi inspirasi tentang potensi apa yang sedang mereka kembangkan. Jangan mudah menyerah. Anak muda memiliki banyak potensi karena Sidoarjo harus bisa," tandasnya. Zak/Hel/Waw