Lewat Program Misi Dagang, UMKM Sidoarjo Sukses Jualan di Bali dan Mataraman


Lewat Program Misi Dagang, UMKM Sidoarjo Sukses Jualan di Bali dan Mataraman Kepal Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Sidoarjo, Tjarda

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pemkab Sidoarjo bakal terus mengembangkan program misi dagang. Selain program ini mampu mendongkrak pemasaran produk UMKM asal Sidoarjo juga mampu menjual produk UMKM secara kontinyu melalui program kontrak kerjasama.

Apalagi, program misi dagang ini dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM melalui dua cara. Yakni melalui online melalui berjualan online lewat situs dan web serta melalui offline dengan menggelar pameran.

"Melalui program misi dagang ini, kami mampu mempromosikan dan menjual produk-produk UMKM asal Sidoarjo. Baik berupa makanan, minuman maupun berupa kerajinan," terang Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Sidoarjo, Tjarda kepada republikjatim.com, Senin (26/11/2018).

Lebih jauh, Tjarda menguraikan misi dagang ke Bali berhasil membuat kerjasama dengan sejumlah pusat oleh-oleh yang ada di Bali. Diantarnya Krisna, Tiara Dewata, dan Coconut. Hal ini lantaran pemilik UMKM asal Sidoarjo dipertemukan dengan para pemilik toko besar di Bali itu. Sehingga langsung membuat kerjasama produk dalam jumlah besar dan lama.

"Begitu juga saat misi dagang melalui pameran hasil kerajinan kulit Tanggulangin di Ponorogo dan Pacitan (Mataraman). Para perajin kualahan melayani pembeli di dua kota di ujung barat Jatim itu. Coba kalau pamarannya di Tanggulangin atau Sidoarjo sendiri. Pasti kecil hasil penjualannya seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.

Selain itu, lanjut mantan Kabid Perdagangan Disperindag Pemkab Sidoarjo ini, kedua misi dagang itu masuk program offline. Sedangkan onlinenya melalui penjualan di tukuo.com, bibli.com dan lainnya. Para pemilik UMKM bakal dilatih tim Klinik UMKM agar bisa berjualan secara online.

"Sedangkan pendampingan soal perizinan langsung didatang pihak terkait. Misalnya izin PIRT bakal mendatangkan Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo untuk melatih dan mengarahkan mengurus izin untuk para pemilik UMKM. Begitu juga dengan izin lainnya misalnya BPOM dan lain-lain," tegasnya.

Sementara itu, kata Tjarda meski berdasarkan sensus BPS ada sekitar 206.745 UMKM di Sidoarjo, akan tetapi yang terus kontinyu ke Klinik UMKM dinasnya baru sekitar 7.000 UMKM. Oleh karena itu, pihaknya bakal terus menggenjot program misi dagang itu hingga Tahun 2019 mendatang.

"Semoga UMKM yang belum merapat ke dinas akan segera ke dinas. Karena kami siap membantu yang dibutuhkan. Mulai pendampingan produk, legalitas, pemasaran, maupun permodalan. Nanti fokus didampingi klinik UMKM. Karena tupoksi dinas terbatas. Tapi kalau ada klinik UMKM itu semua bisa teratasi," pungkasnya. Waw