Kran Macet, Pedagang Keluhkan Fasilitas Bangunan Pasar Bungkal Ponorogo


Kran Macet, Pedagang Keluhkan Fasilitas Bangunan Pasar Bungkal Ponorogo MACET - Warga dan pedagang Pasar Bungkal, Ponorogo memprotes kran air yang tak berfungsi, keramik rusak, drainase jebol serta bau dan kotornya pasar yang baru dibangun itu, Sabtu (28/07/2018).

Ponorogo (republikjatim.com) - Fasilitas yang ada di Pasar Bungkal, Ponorogo ternyata masih belum maksimal. Padahal, pasar ini baru dibangun menggunakan dana APBN Tahun 2017 senilai Rp 5,2 miliar.

Diduga, proyek pembangunan revitalisasi pasar Bungkal ini dikerjakan asal-asalan oleh CV Fanindo Karya Sejahtera asal Ponorogo itu. Hal ini dibuktikan banyak fasilitas yang dikeluhkan padagang pasar tradisional itu.

Bahkan kondisinya meski bangunan baru, tampak jorok dan berbau. Hal ini disebakan salah satunya kran air tak berfungsi sama sekali. Padahal, proyek ini baru diserahkan 29 Desember 2017 lalu. Kran air yang dipasang di setiap bedak tidak berfungsi . Air tidak mengalir sama sekali. Sehingga pedagang seusai berjualan tidak bisa membersihkan bedak permanen dari keramik karena air tidak mengalir itu.

"Dalam bangunan ini ada 35 unit kios dan 198 bedak. Masing-masing bedak ada kran air untuk membersihkan kotoran bekas jualan. Tapi airnya tidak mengalir. Kami terpakwa membawa air sendiri untuk memmbersihkan bedak," kata salah satu pedagang daging yang tidak mau ditulis namanya, Sabtu (28/07/2018).

Hal senada juga disampaikan penjual kue siap saji, Ny Tri. Pedagang makanan ini mengeluh karena pasar sangat bau dan air tidak mengalir. Kondisi ini membuat kondisi toilet kumuh dan berbau.

"Bangunan pasarnya bagus, tapi terlihat jorok dan bau kalau masuk toilet. Karena air sejak awal dibangun tidak mengalir," ungkapnya.

Salah seorang pengunjung pasar, Santoso menyayangkan kondisi pasar yang baru dibangun ini. Selain kran tak berfungsi tutup cor drainase juga jebol dibiarkan.

"Masak bangunan baru sudah jebol dan tidak diperbaiki. Kalau dibiarkan malah jadi tempat sampah kalau hujan air akan masuk pasar," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Perdakum Pemkab Ponorogo, Adien Andanawarih ketika dikonfirnasi terkait kran air tidak berfungsi dan jebolnya tutup drainase serta beberapa keramik pecah pihaknya mengarahkan agar konfirmasi ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

"Biar dijawab PPK saja. Saya ada rapat," katanya singkat.

Sedangkan PPK Lroyek Revitalisasi Pasar Bungkal, Okta Setiayanto mengaku bakal menindaklanjuti keluhan pedagang itu. Baginya, kran air saat penyerahan sudah dicek dan berfungsi. Dia menduga belum diisinya tandon air.

"Kemungkinan tandon air blum diisi tapi yang pasti kran sudah fungsi saat P1. Soal tutup saluran yang jebol dan keramik pecah sudah dikordinasikan dengan rekanan. Untuk saluran jebol sudah saya surati dan bersedia untuk memperbaikinya," pungkas Okta. Ami/Waw