Kontes Ternak, Target Upsus Siwab Jatim Tercapai 125 Persen


Kontes Ternak, Target Upsus Siwab Jatim Tercapai 125 Persen KONTES - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah memberikan penjelasan ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr drh I Ketut Diarmito dalam Kontes Sapi di Pasar Induk Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Sabtu (27/10/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sidoarjo ditunjuk lagi untuk menggelar kegiatan Expo Produk dan Alsintan Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dikemas dalam acara Kontes Ternak dan Panen Pedet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di kawasan Pasar Induk Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Sabtu (27/10/2018).

Kontes ternak dan panen pedet ini dibuka Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Acara ini dihadir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr drh I Ketut Diarmito, MP, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Pimpinan Puspa Agro, Forkopimda Sidoarjo, dan para OPD di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur drh Wemmi Niamawati, MMA mengatakan sangat tapat pemerintah pusat memilih Jawa Timur (Sidoarjo) untuk menyelenggarakan Kontes Ternak dan Panen Pedet yang mengambil tema 'Dengan Peningkatkan Populasi Ternak Menuju Lumbung Pangan Dunia'. Baginya, Jawa Timur sangat berpotensi mengembangkan peternakan dan produk olahan yang cukup besar dalam mengembangkan lumbung pangan nasional.

"Karena salah satu tujuan kegiatan ini, memberikan motivasi kepada para peternak untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan usaha peternakan serta menginformasikan kepada masyarakat tentang hasil-hasil pembangunan sektor peternakan," terangnya kepada republikjatim.com, Sabtu (27/10/2018).

Dalam Kontes Ternak ini, lanjut Wemmi digelar selama dua hari dan puncak acaranya Minggu (28/10/2018). Peserta Kontes Ternak dan Panen Pedet dari seluruh wilayah Jawa Timur. Sedangkan peserta pameran yakni pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, perusahaan swasta, perguruan tinggi, asosiasi dan stakeholder kesehatan peternakan. Sedangkan kontes ternak ini terdapat 8 kategori, panen pedet dihadirkan sebanyak 2.000 ekor pedet dari Sidoarjo dan Blitar. Selain itu dipamerkan sapi ekstrem dengan berat lebih dari 1 ton sebanyak 300 ekor, ada sapi belgian blue, dan sapi jaliket.

"Untuk stand pameran menampilkan sebanyak 50 stan pameran yang diikuti 20 peserta. Puncak acara besok akan diserahkan penghargaan bagi pemenang kontes ternak, petugas berprestasi serta pemenang lomba pertanian dan peternakan tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nasional," inbuhnya.

Sedangkan soal target, kata Wemmi Jatim sudah memenuhi target pangan nasional khususnya daging. Dia merinci, kinerja Upsus Siwab Tahun 2017 target kami 1,36 juta ekor dan realisasi 1,69 ekor dengan pencapaian 124 persen. Untuk Tahun 2018 target 1,29 juta ekor.

"Ini artinya 43 persen kontribusi Jawa Timur terhadap nasional dan realisasi sampai 18 Oktober 2018 tercapaian sebesar 125 persen," ungkapnya.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr drh I Ketut Diarmito, MP merasa bangga dengan Provinsi Jawa Timur. Alasannya, Upsus Siwab yang dibebankan di provinsi Jawa Timur capaiannya tidak hanya seratus persen, tetapi sudah mencapai 125 persen.

"Ini semua tidak lepas peran inseminator Jawa Timur. Untuk anggaran yang kami miliki di pusat, kami berikan Jawa Timur hampir 60 persen. Karena Jawa Timur gudang ternak dan peternakannya benar-benar maju. Indonesia Tahun 2045 bukan hanya mimpi sebagai lumbung pangan Asia tetapi ini langkah kongkrit bersama," tegasnya.

Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menjegaskan dengan program Upaya Khusus Sapi Induk wajib Bunting (Upsus Siwab) diharapkan populasi sapi dan sebangsanya meningkat dalam upaya peningkatan swasembada daging. Karena program ini secara otomatis mendukung lumbung pangan di Indonesia dan dunia.

"Untuk Sidoarjo setiap tahun menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan Kontes Ternak. Tujuannya menetukan ternak terbaik serta ditinjau dari kesehatannya. Karena Jawa Timur targetnya terpenuhi lebih dari seratus pesen jadi bisa diekspor hasil peternakannya. Ini sesuai petunjuk Presiden RI, yakni harus banyak ekspor untuk meningkatkan kesejahteraan peternak," tandasnya. Waw