Kemenkumham Jatim Gandeng Pemkab Sidoarjo Atasi Persoalan Pencari Suaka dan Pengungsi Internasional


Kemenkumham Jatim Gandeng Pemkab Sidoarjo Atasi Persoalan Pencari Suaka dan Pengungsi Internasional PENGUNGSI - Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto membuka acara Penanganan Pencari Suaka dan Pengungsi bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan Direktur Kerja Sama Keimigrasian Agus W di Hotel Double Tree Surabaya, Kamis (17/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Masalah pengungsi internasional yang sudah puluhan tahun ada di wilayah Jatim, khususnya di Rusunawa Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo memiliki risiko tersendiri. Bahkan, berbagai persoalan muncul hingga mendorong Kanwil Kemenkumham Jatim menggandeng Pemkab Sidoarjo untuk mencari jalan keluar atas sejumlah persoalan sosial itu.

Isu yang menjadi topik hangat dalam rapat koordinasi itu adalah Penanganan Pencari Suaka Dan Pengungsi di Indonesia yang digelar di Hotel Double Tree, Surabaya, Kamis (17/03/2022).

Dalam acara itu, seluruh stakeholder berkumpul. Diantaranya Ditjen Imigrasi, Kanwil Kemenkumham Jatim, Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Pengungsi (IOMS & UNHCR) serta Pemkab Sidoarjo. Acara dibuka Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto. Dilanjutkan materi yang disampaikan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Direktur Kerja Sama Keimigrasian Agus Widjaja.

Wisnu Nugroho Dewanto mengatakan selama ini pihaknya memberikan atensi khusus dalam pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing. Terutama, yang berstatus Pencari Suaka (Asylum Seeker) dan Pengungsi (Refugee). Menurutnya, keberadaan mereka memiliki potensi kerawanan jika ditinjau dari berbagai aspek.

"Yakni mulai aspek ideologi, aspek sosial dan budaya, aspek hukum hingga aspek keamanan," ujar Wisnu.

Oleh karena itu, kata Wisnu pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing perlu ditingkatkan. Hal ini untuk meminimalisir dampak negatif atas keberadaan mereka selama berada di wilayah Indonesia, termasuk yang ada di wilayah Sidoarjo.

"Karena itu, kami perlu membangun dan meningkatkan koordinasi, kerjasama dan sinergitas antar stakeholder terkait dalam mengatasi sejumlah persoalan itu," pintahnya.

Sementara Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menilai para pengungsi di Jemundo Taman itu memiliki masalah kompleks. Menurutnya, masalahnya bukan hanya sekedar masalah sandang dan pangan saja. Akan tetapi, lebih luas lagi yaitu masalah sosial dan budaya.

"Sebagai daerah yang menampung para pengungsi itu, kami banyak sekali mendengar keluhan dari masyarakat soal perilaku para pengungsi. Makanya, kami sepakat, mendukung dan mengikuti peraturan dari pusat soal penanganan pengungsi ini. Tetapi kami mohon persoalan di lapangan juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan," tandasnya. Kem/Hel/Waw