Kemendes PDTT Minta Bupati Ponorogo Genjot Wisata Desa


Kemendes PDTT Minta Bupati Ponorogo Genjot Wisata Desa BURSA - Sekjen Kemdes PDTT, Anwar Sanusi membuka Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster I di parkir Wisata Sendang Bulus Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Minggu (04/08/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi membuka Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster I di parkir Wisata Sendang Bulus, Desa Pager, Kecamatan Bungkal Ponorogo. Cluster I ini ada lima wilayah kecamatan yakni Kecamatan Ngrayun, Bungkal, Slahung, Balong dan Kecamatan Jambon.

Turut hadir dalam pembukaan BID Cluster I di Sendang Bulus ini antara lain Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Sekda Ponorogo serta para Kepala Dinas terkait, lima camat, seluruh Kepala Desa dan perangkatnya.

Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi menekankan seluruh desa di lima kecamatan untuk secepatnya berinovasi dengan menggenjot pemberdayaan desa. Hal ini lantaran masih ada sisa waktu 6 bulan ke depan. Baginya, Pemerintah Desa harus memperhatikan potensi yang dimiliki masih-masing desa. Penekanannya ada pada inovasi. Baginya ada 3 dasar yang perlu dilakukan, yakni Pengelolaan Kewirausahaan Desa, Administrasi Pemerintahan Desa, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Desa.

"Ponorogo harus menjadi magnet di mata orang luar daerah. Ponorogo sudah ada wisata religi (Masjid Tegalsari), punya Sumber Daya Alam (SDA) Telaga Ngebel, dan punya Reog. Ini sudah menjadi ikon Ponorogo. Makanya desa harus mampu menggali potensi yang ada. Buat inovasi desa dan ajukan proposal usulan untuk mengembangkan potensi. Seperti Desa Pager. Sendang Bulus juga lengkap fasilitas dan infrastrukturnya," terangnya kepada republikjatim.com, Minggu (04/08/2019).

Sanusi menguraikan inovasi desa harus mampu mengubah dan mengangkat perekonomian masyarakat desa. Yakni dengan memadukan potensi SDA, potensi SDM dan potensi kewirausahaan. Harapannya mampu mengangkat perekonomian warga sekitar. Dia mencontohkan wisata religi Wali Songo. Masyarakat sekitar makam bisa menata perekonomiannya. Demikian di Ponorogo juga harus bisa melahirkan inovasi desanya itu.

"Bursa Inovasi Desa ini sebagai ajang semua desa belajar mengelola potensi desa. Kini, sudah ada 23.000 lebih sudah lahir inovasi di pedesaan. Hal ini tetap butuh kerja keras. Apalagi lima tahun ke depan Rp 400 triliun dana desa disiapkan pemerintah. Bahkan tahun depan pemerintah memiliki program Dedi (Desa Digital) dan Dewi (Desa Wisata)," tegas Alumni SMPN 1 Ponorogo ini.

Selain membuka Bursa Inovasi Desa Cluster I untuk 5 kecamatan di Ponorogo, Sekjen Kemendes PDTT juga memberikan Piagam Penghargaan kepada beberapa lima desa yang di lima kecamatan yang berhasil mewujudkan dan memiliki sumber daya wisata baik wisata alam, budaya dan wisata religi. Piagam itu diberikan ke Desa Pager, Kecamatan Bungkal dengan wisata Sendang Bulus, Wisata Budaya Tirta Amerta Suci Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun dengan Puncak Gunung Kotak dengan Wisata Negeri di Atas Angin, Desa Tatung Kecamatan Balong dengan Taman Wisata Paralayang di puncak Gunung Gedhe, Desa Srandil Kecamatan Jambon dengan wisata Makam Sitinggil Gunung Srandil dan Desa Caluk wisata alam Tapak Jaran.

Sementara Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni mengajak para Kepala Desa untuk mempercepat pengajuan proposalnya.

"Mari segera membuat dan memasukkan proposal untuk inovasi masing-masing desa. Mumpung ada waktu 6 bulan ke depan," tandasnya. Ami/Waw