Kapolres Ponorogo Santuni Nenek 70 Tahun yang Rumahnya Ludes Terbakar


Kapolres Ponorogo Santuni Nenek 70 Tahun yang Rumahnya Ludes Terbakar SANTUNAN - Kapolres Ponorogo, AKBP Arief Fitrianto menyantuni korban kebakaran Mbah Mesirah (70) warga Dusun Dukuh, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Rabu (11/03/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto bersama rombongan berkunjung ke rumah Mbah Mesirah (70) warga Dusun Dukuh, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo yang rumahnya terbakar beberapa waktu lalu, Rabu (11/03/2020).

Saat kunjungan Kapolres didampingi Kabag Ren Kompol Eko Condro W, Kasat Sabhara AKP Djoko Winarto, Kasat Binmas AKP Bambang Rulijanto, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Sri Hartatiningsih, Kapolsek Jambon Iptu Nanang Budianto, Kasubag Humas Iptu Edi Sucipta, KBO Sat Binmas Iptu M Anwar Fatoni, Kaurmintu Sat Binmas Ipda Yuliani, dan Kanit 3 Sat Intelkam Ipda Taufan Wahyu. Mereka diterima Kades Blembem, Djimanto beserta perangkat setempat.

Selain rumahnya terbakar, Mbah Mesirah (70) juga hidup di rumah yang berdiri di atas tanah milik orang lain. Yakni ada di pekarangan milik Supriyadi (45) dengan ukuran 3 x 5 meter persegi.

Kapolres Ponorogo, AKBP Arief Fitrianto mengatakan bantuan itu sebagai wujud empati seluruh anggota Polres Ponorogo. Pihaknya berharap bantuan itu bisa meringankan beban Mbah Mesirah.

"Mohon maaf kalau sebelumnya kami tidak bisa hadir. Sekarang baru bisa hadir disini karena sebelumnya ada kegiatan yang tidak bisa diwakilkan. Mari hubungan ini terjalin dengan baik dan tanpa ada jarak antara kami dan warga," kata Arief Fitrianto kepada republikjatim.com, Rabu (11/03/2020).

Selain memberi bantuan, Arief juga berpesan agar Desa Blembem dijaga Kamtibmasnya.

"Kami titip untuk jaga keamanan, ketentraman dan kerukunan," tegasnya.

Sementara Kades Blembem, Djimanto mengucapkan terima kasih kepada Kapolres dan rombongannya.

"Kami atas nama masyarakat Blembem dan atas nama Mbah Mesirah sangat berterima kasih atas bantuan ini. Semoga ini akan meringankan beban Mbah Mesirah," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Mbah Mesirah lahir dan besar di Dusun Dukuh, Desa Blembem, Kecaman Jambon. Diq lahir 70 tahun silam. Mbah Mesirah memiliki 4 saudara kandung. Tiga diantaranya sudah meninggal dunia dan yang satu tidak jelas keberadaannya.

Selama ini, Mbah Mesirah tidak pernah menikah. Dia hidup dan tinggal sebatang kara dengan kondisi kesehatan mengalami gangguan kepribadian. Ia menempati rumah yang terbakar berukuran 3 x 5 meter dan berdiri di tanah pekarangan milik Supriadi (45). Rumah yang terbakar itu, hasil swadaya bantuan masyarakat sekitar. Sedangkan untuk menyambung hidup sehari-hari nenek tua ini mendapat bantuan dari Pemerintah Desa dan masyarakat sekitar. Mal/Waw