Kantongi SNI dan Terapkan Retribusi Online, BHS Bakal Jadikan Pasar Gedangan Sebagai Pasar Percontohan


Kantongi SNI dan Terapkan Retribusi Online, BHS Bakal Jadikan Pasar Gedangan Sebagai Pasar Percontohan DIALOG - Bacabup Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan pedagang, petugas kebersihan dan pengelolah Pasar Gedangan, Sidoarjo sekaligus melihat semua fasilitas yang ada di pasar mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI) itu, Jumat (10/07/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bakal menjadikan Pasar Gedangan, Sidoarjo menjadi pasar percontohan bagi 19 pasar tradisional yang dikelolah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Sidoarjo. Selain sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI), pasar yang berdekatan dengan jantung Kecamatan Gedangan ini, juga sudah pernah menerepkan penarikan sistem retribusi secara online.

"Pasar Gedangan selayaknya menjadi pasar percontohan. Selain sudah menjadi pasar SNI juga sudah pernah menerapkan retribusi secara online. Hanya saja, sejak dua tahun ini sudah tidak berjalan lagi. Padahal, retribusi online untuk pedagang pasar ini yang pertama di Indonesia," ujar Bambang Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Jumat (10/07/2020) saat bagi-bagi masker di Pasar Gedangan.

BHS berharap Pasar Gedangan menjadi pasar yang terbaik di Sidoarjo dan diminati seluruh masyarakat Sidoarjo. Tidak hanya diminati warga Kecamatan Gedangan, akan tetapi juga diminati warga Sidoarjo sebelah utara. Apalagi, Pasar Gedangan tergolong pasar paling bersih diantara seluruh pasar tradisional di Sidoarjo.

"Sebenarnya pasar ini sudah SNI. Karena itu wajib memenuhi persyaratan SNI. Diantaranya mengaktifkan kembali tempat penitipan anak, ruang ibu menyusui, klinik kesehatan, serta sudah ada daur ulang sampah. Hampir 80 persen sampah psar bisa didaur ulang untuk pakan ternak, pakan ikan, pupuk maupun sumber energi. Uang hasil pengelolahan sampah untuk bayar retribusi. Sehingga pedagang tak perlu bayar retribusi dan agar sampah di Tlocor tidak menumpuk," imbuhnya.

Kendati sudah SNI, lanjut anggota peraih Penghargaan Anggota DPR RI Terinspiratif Tahun 2019 ini pihaknya juga bakal memasang sprinkler. Hal ini sebagai upaya agar saat terjadi kebakaran bisa segera teratasi sekaligus membuat tenang, nyaman serta mampu menyelamatkan pedang dan para pembeli.

"Hanya saja pedagang mengeluhkan sepi pembeli. Kalau perlu warga Surabaya ditarik mau belanja disini (Pasar Gedangan). Karena pasar ini sangat strategis. Yakni berdekatan langsung degan stasiun Gedangan. Kalau perlu di parkir bisa dilengkapi transportasi publik misalnya angkutan, bemo atau lainnya agar memudahkan mobilitas para pembeli," tegasnya.

Selain itu, Alumnus ITS Surabaya ini juga berencana bakal membuatkan ruang tunggu (penitipan) bapak-bapak. Hal ini agar kalangan ibu rumah tangga lebih nyaman dan tenang saat berbelanja dan memilih barang kebutuhannya.

"Harus ada tempat penitipan bapak-bapak di parkiran. Agar ibu-ibu bisa belanja berlama-lama di pasar," ungkapnya.

Sementara Staf Pasar Gedangan, Edi QS mendampingi Kepala Pengelolah Pasar Gegangan, Khomari menegaskan sistem retribusi online berjalan setahun. Kemudian tak bisa dijalankan lantaran sebagaian besar pedagangnya tidak terbiasa menggunakan gadget.

"Tapi, kalau sistem retribusi online diterapkan lagi kami siap menjalankan. Apalagi, sekarang pasar dilengkapi CCTV untuk mengontrol pengunjung menggunakan masker atau tidak saat masuk ke dalam pasar itu," tandasnya. Hel/Waw