Jeritan Sutinah Tak Dapat Bantuan Sejak Pandemi Covid-19 Langsung Disambut Bantuan Sembako BHS Peduli


Jeritan Sutinah Tak Dapat Bantuan Sejak Pandemi Covid-19 Langsung Disambut Bantuan Sembako BHS Peduli BANTUAN - Bacabup Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyerahkan bantuan paket sembako kepada Ny Sutinah warga Desa Panggreh, Jabon, Sidoarjo karena dirumahkan peruasahaan dan tidak mendapat bantuan baik dari Pemkab Sidoarjo dan pusat, Selasa (12/05/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bersama tim yang menggelar kegiatan sosial membagikan paket sembako dampak Covid-19 ke sejumlah warga di Desa Balongtani, Dukuhsari dan Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Sidoarjo mendadak terhenti. Ini menyusul, adanya dua perempuan yang merengek dan mengaduh tidak mendapatkan bantuan sama sekali dari Desa, Pemkab Sidoarjo maupun pemerintah pusat sejak adanya pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sidoarjo.

Salah satu perempuan itu adalah Ny Sutinah warga RT 02 RW 02, Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Buruh pabrik plastik ini mengaku sejak 2 Mei 2020 sudah dirumahnya oleh perusahaannya tempatnya bekerja. Sedangkan penghasilan suaminya sebagai kuli bangunan tidak pasti.

"Sampai hari ini, saya yang tinggal di rumah yang putus (kotak sekamar) belum dapat bantuan sama sekali. Baik dari Pemkab Sidoarjo maupun pemerintah pusat," kata Ny Sutinah kepada republikjatim.com, Selasa (12/05/2020).

Selain itu, Sutinah mengaku seringkali ada pendataan. Akan tetapi realisasinya tidak ada sama sekali. Bahkan pekan kemarin dirinya mengaku juga didata lagi. Akan tetapi realisasinya kerapkali tak ada ujungnya.

"Baik bantuan sembako maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) kami tidak dapat sama sekali. Begitu juga dengan listrik, saya tidak dapat keringanan sama sekali setiap minggu beli token Rp 50.000 sebulan bisa habis Rp 250.000 hingga Rp 300.000," imbuhnya.

Karena itu, Sutinah mengaku sangat berterima kasih atas bantuan paket sembako dampak Covid-19 dari tim BHS Peduli itu. Apalagi, sebelumnya dirinya tidak masuk dalam daftar calon penerima paket sembako BHS Peduli itu.

"Saya sangat berterima kasih. Karena sudah diberikan bantuan paket sembako dan sudah masuk ke rumah saya," ungkap ibu 3 anak ini.

Sementara itu, Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono mengakui masih banyak masyarakat yang kondisinya memprihatinkan dan hidup dibawah garis kemiskinan. Akan tetapi mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik berupa sembako, BLT maupun listrik listrik gratis maupun bersubsidi untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA.

"Saya melihat langsung rumah Ny Sutinah dan Ny Puji. Keduanya tak layak. Selayaknya mereka dapat bantuan pemerintah. Kalau saya diamanahi jadi Bupati dua rumah ini akan kami masukkan program beda rumah pertama," tegas pria yang akrab dipanggil BHS ini.

Selain itu, kata mantan anggota DPR RI periode 2014 - 2019 ini pihaknya melihat dan mendengar langsung para pengamen di Desa Panggreh. Mereka dilarang beroperasi oleh petugas. Akan tetapi sampai sekarang belum juga mendapatkan bantuan baik berupa paket sembako, BLT maupun program listrik gratis bagi pelanggan 450 VA.

"Semoga saat pandemi Covid-19 ini masyarakat bisa memanfaatkan program tim BHS Peduli Covid-19. Semoga mereka merasa terbantu. Karena kami juga menyiapkan program Makan Ikan Gratis dan Minum Susu Gratis untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Termasuk menyiapkan swasembada pangan 4 sehat 5 sempurna mulai beras, gula, jagung hingga telur, ayam dan ikan," tandasnya. Hel/Waw