Jenazah Fredy Peserta Didik Brimob Tersambar Petir Tiba di Rumah Duka, Langsung Dimakamkan


Jenazah Fredy Peserta Didik Brimob Tersambar Petir Tiba di Rumah Duka, Langsung Dimakamkan KORBAN SAMBAR PETIR- Jenazah korban Bripda Fredy Kusbiantoro tiba di rumah duka langsung dimakamkan di TPU Desa Simo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Selasa (17/12/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Bripda Fredy Kusbiantoro peserta didik Pusdik Brimob, Watukosek, Pasuruan yang meninggal tersambar petir di Puncak Gunung Ringgit antara Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, jenazahnya tiba di rumah duka di Dusun Bareng, Desa Simo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Selasa (17/12/2019). Jenazah Bripda Fredy tiba dirumah duka sekitar pukul 12.15 WIB diantar mobil ambulance Kereta Merta milik Satuan Brimob Polda Jatim dengan Nopol 172071-X.

Kepulangan jenazah Bripda Fredy juga diikuti teman-teman dan petinggi Minpers Kompi 4 Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim, Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto bersama Pejabat Utama (PJU) dan Ketua Bhayangkari Cabang Ponorogo bertakziah dan berbela sungkawa ke rumah duka.

Upacara secara kedinasan diawali dengan penyerahan jenazah oleh pihak kelurga kepada Irup. Setelah selesai upacara adat dan sambutan dari keluarga Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto memimpin upacara pemberangkatan jenazah almarhum Bripda Fredy Kusbiantoro menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) yakni Makam Bendoroto yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah duka.

Usai upacara pemberangkatan jenazah dari rumah duka dipimpin Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto, jenazah digotong menuju pemakaman umum setempat. Kemudian dilanjutkan prosesi upacara pemakaman secara dinas yang dipimpin langsung Dansat Bribmobda Polda Jatim, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.

"Upacara ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan kepolisian atas jasa dan pengabdiannya selama di kepolisian dan masyarakat," terang AKBP Arief Fitrianto kepada republikjatim.com, Selasa (17/12/2019).

Sementara berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun dari keluarga Bripda Fredy Kusbiantoro menyebutkan sebelum korban mengalami musibah tidak ada firasat akan menimpa anak kedua dari dua bersaudara pasangan suami istri, Wardoyo dan Yatini ini.

"Sebelumnya tidak ada firasat. Keluarga mendapat kabar peratama kali kalau Fredy meninggal itu pada Senin pukul 17.00 Wib kemarin," ungkap sepupuh korban, Wiwid Eko Yuliananta.

Menurut Wiwid, almarhum memang dari kecil sudah anak cerdas saat sekolahnya. Bahkan juga sering menjadi juara satu di satuannya.

"Almarhum sepupu saya ini tergolong anak pintar. Tes Bahasa Jepang masuk, tes Bahasa Korea juga masuk terus daftar polisi masuk. Bahkan menurut cerita dia (almarhum) waktu pendidikan menembak juga juara 1," pungkasnya. Mal/Waw