Jalur Ngrayun Rusak Parah Dipenuhi Lubang


Jalur Ngrayun Rusak Parah Dipenuhi Lubang RUSAK BERAT - JL Raya Ngrayun yang kondisinya rusak berat dipenuhi lubang ditulisi warga 'Awas Nyowo', Minggu (15/07/2018).

Ponorogo (republikjatim.com) - Pembangunan perbaikan jalan Kabupaten Ponorogo dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, belum dapat dirasakan warga Ponorogo secara merata. Ini menyusul, masih banyak jalan rusak di Ponorogo yang belum tersentuh perbaikan. Bahkan masih banyak yang ditambal yang kualitasnya dinilai warga kurang baik.

Jalan rusak yang baru ditambal tidak lama sudah kembali rusak (berlubang). Jalan rusak aspal mengelupas hingga hancur itu tidak hanya terjadi di titik wilayah tertentu, tapi dalam kurun waktu tiga tahun merata.

Salah satunya, di wilayah Kecamatan Ngrayun masih banyak jalan yang hancur. Seperti yang terjadi di Ngrayun - Mrayan, Cepoko, dan Ngrayun - Bungkal.

"Perbarbaikan jalan di wilayah Ponorogo ini pasca Pak Amin lengser, ternyata masih banyak dengan penambalan. Kalau penambalan saja banyak yang tidak berumur lama. Ibarat ditinggal tukang tambal aspal mengelupas. Apalagi di Ngrayun bisa dikatakan jalan seribu lubang," kata Susan warga Ngrayun kepada republikjatim.com, Minggu (15/07/2018).

Hal senada disampaikan Suwandi warga Ngrayun yang mengaku geram dengan kerusakan jalan milik Pemkab Ponorogo yang lamban dalam perbaikannya ini. Padahal, jalur Ngrayun - Bungkal mulai dari batas wilayah Kecanatan Bungkal sampai swalayan Tetabri di dekat Kantor Camat yang panjangnya kurang lebih 3 kilometer pengguna jalan sudah kebingungan memilih jalan.

"Apalagi kalau sudah berpapasan dengan roda empat, banyak yang terjebak lubang dan tidak sedikit yang jatuh," imbuhnya.

Suwandi mengaku untuk mengantisipasi agar keselamatan pengguna jalan di wilayah perbukitan ini lebih aman dan meningkatkan kewaspadaan di jalur Ngrayun warga berinisitif memberi penandaan lubang di jalan itu. Seperti arah dari Tumpak Lego ke arah Bungkal, warga melingkari lubang dengan cat putih di aspal yang mengelupas itu.

"Ini murni inisiatif warga bukan dari pemerintah atau dari dinas manapun. Warga Ngrayun masih punya rasa peka dengan kerusakan jalan meski warga tidak mampu memperbaiki tapi masih mampu memberikan tanda. Jangan salah tanda itu bukan dari Dinas PU sebagai tanda," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto pihaknya membantah kalau tidak memperhatikan jalan di wilayah Ngrayun itu. Menurutnya masih menunggu selesainya pekerjaan tempat lain.

"Masih menunggu kelompok pekerja bergiliran masih menangani tempat lain. Untuk perbaikan jalur Ngrayun tahun ini dengan kategori pemeliharaan yang bisa berupa pemburasan secukupnya. Yang jelas fleksibel sesuai kebutuhan lapangan," katanya.

Sedangkan Sekcam Ngrayun, Katmanto berharap kerusakan jalan di wilayahnya segera mendapat perhatian dari pemerintah.

"Kami berharap jalur di Ngrayun dapat perhatian dari Pak Bupati. Karena kerusakan jalan itu sudah beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Waktu paripurna dewan sudah saya sampaikan ke Dinas PUPR," pungkasnya. Ami/Waw