Jalan Raya Porong Lama Terendam Banjir 400 Meter, Arus Lalin Macet


Jalan Raya Porong Lama Terendam Banjir 400 Meter, Arus Lalin Macet BANJIR - Jalan Raya Porong Lama terendam banjir setinggi lutut orang dewasa sejak, Minggu (26/11/2017) dini hari. Namun banyak roda dua dan empat memaksa menerjang banjir langganan setiap tahun itu lantaran terburu-buru hingga memicu kendaraan mogok.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo mengakibatkan JL Raya Porong Lama terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, Minggu (26/11/2017). Kendati demikian, kendaraan roda dua dan empat yang melintas jalan ini memaksa melintasi jalur utama Sidoarjo - Malang itu. Namun pengendara terpaksa harus mengurangi kecpatan. Akibatnya banyak kendaraan roda dua maupun empat yang mogok di tengah genangan air itu.

Selain itu, arus lalu lintas lumpuh total hingga dialihkan ke jalur arteri Porong. Di lokasi banjir, JL Raya Porong Lama tergenang air sepanjang 400 meter dari exit tol Porong hingga pertigaan JL Flamboyan, Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Banjir ini mulai sejak dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

Saat banyak pengendara roda dua yang memaksakan diri, ahkirnya mogok di tenggah-tengah jalan. Ada pula ratusan pengendara roda dua memilih melintas di atas tanggul penahan lumpur meski jalan tanggul kondisinya becek. Selain jalur rel Kereta Api (KA) di Porong juga tergenang air banjir.

Salah satu pengendara motor yang mogok Ari mengaku sebenarnya sudah mengetahui kondisi jalan raya porong lama banjir. Namun pria 23 tahun ini tak mengira banjirnya cukup dalam.

"Saya kira tidak dalam. Saat motor terus melaju ternyata sepeda motor metic ini mogok," terang warga asal Malang ini saat terjebak genangan banjir, Minggu (26/11/2017).

Hal yang sama di sampaikan Anggraeni. Perempuan 24 tahun asal Pasuruan yang akan menuju Surabaya ini naik motor bersama suaminya. Dia memilih melintasi jalan tanggul penahan lumpur agar cepat sampai.

"Lebih baik lewat tanggul daripada motor saya mogok. Meski jalan tanggul becek dan antri tapi motor kami aman," katanya.

Sementara Kepala UPTD Pengairan Porong, Prapto menjelaskan terendamnya jalan utama yang berada di depan tanggul Lapindo Brantas lingkungan Kelurahan Siring itu dipicu tonase saluran sungai tidak memadai. Yakni tidak mampu menampung curah hujan lebat dalam tiga hari terakhir ini. Akibatnya, air yang berada di sungai meluap merendam beberapa rumah warga, lahan pertanian, perkebunan, dan akses jalan raya itu.

"Memang saluran pembuangan menuju laut kapasitasnya hanya mampu menampung curah hujan mencapai 70 hingga 80 mili kubik. Kondisi hujan lebat secara merata dari Prambon, Jabon dan Porong serta Taggulangin memicu sungai tidak mampu menampung dan meluap menjadi banjir," ucapnya.

Selain itu, lanjut Prapto air di saluran pembuangan di wilayah Krembung, Porong,Tanggulangin, Jabon banyak ditumbui semak-semak. Sehingga menghambat aliran air menuju laut. Oleh karenanya, pihaknya berharap masyarakat maupun aparatur desa turut berpartisipasi dan bekerjasama terlibat langsung dalam penanganan banjir ini. Terutama untuk membersihkan sampah enceng gondok di sela-sela bangunan vital. Misalnya, digorong-gorong seperti halnya di tol Siring lama. Apalagi, pemasangan box culver kurang tinggi menyebabkan permasalahan gorong-gorong.

"Kerawanan banjir saat ini tidak dapat dipridiksi. Karena merata.Terkait JL Raya Siring yang terendam banjir karena mengalami peningkatan volume air dan tidak dapat dilintasi. Terpaksa roda empat dialihkan ke jalur arteri. Sedangkan motor melintasi tanggul lumpur Lapindo," ungkapnya.

Prapto memastikan genangan air banjir terparah ada di Desa Pesawahan, Candipari, dan Lajuk, Kecamatan Porong serta di Desa Gading, Kecamatan Krembung.

"Faktor pembangunan baru jalan raya baru arteri porong juga dapat memicu banjir. Sebab di lokasi itu saluran air menjadi sempit. Tapi paska pengerjaan pembangunan selesai bakal dinormalisasi kembali," pungkasnya. Waw