Istri Bupati Sidoarjo Ajak Semua Warga Turut Atasi Stunting dan Perkuat Kesehatan Mental


Istri Bupati Sidoarjo Ajak Semua Warga Turut Atasi Stunting dan Perkuat Kesehatan Mental SOSIALISASI - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor meminta agar seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah turut menekan angka stunting di Sidoarjo saat sosialisasi di Taman Posyandu Pelangi, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Kamis (24/08/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Tulangan, Sidoarjo menggelar acara sosialisasi ganda. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masalah stunting dan pentingnya penguatan kesehatan mental di keluarga.

Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor meminta agar seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah bekerja bersama-sama turut menekan angka stunting di Sidoarjo. Baginya upaya menekan angka stunting yang diperlukan adalah advokasi, kampanye, pendidikan gizi, konseling, dan diseminasi informasi.

"Kepada Tim Pendamping Keluarga sebanyak 4.812 orang yang terdiri dari 3 unsur bidan, kader PKK dan kader KB sebagai garda terdepan dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Sidoarjo harus tetap dilaksanakan," ujar istri Bupati yang akrab disapa Ning Sasha saat acara TP PKK Tulangan di Taman Posyandu Pelangi, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Kamis (24/08/2023).

Ning Sasha berpesan kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibentuk di tingkat kecamatan dan desa perlu adanya komitmen bersama. Termasuk, sinkronisasi dan koordinasi dalam rangka mewujudkan prevalensi stunting Kabupaten Sidoarjo 14 persen di Tahun 2024.

"Saya berpesan agar kita semua bisa mewujudkan prevalensi stunting Sidoarjo sebesar 14 persen di Tahun 2024," ungkapnya.

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita (SSGI) Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Kabupaten Sidoarjo Naik 16,1 persen dari sebelumnya di Tahun 2021 Sebesar 14,8 persen. Selain sosialisasi stunting, acara ini juga melibatkan profesional kesehatan mental yang memberikan panduan mengenai penguatan kesehatan mental bagi keluarga.

Dalam sesi ini, peserta diajarkan mengenali tanda-tanda stres dan tekanan mental keluarga. Materi ini juga mencakup strategi sederhana untuk mengatasi tekanan emosional dan menciptakan lingkungan yang sehat secara mental di rumah.

Psikolog EHCP.ID, Esa Kartika menegaskan pentingnya kesehatan mental sebagai aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Dengan kesadaran dan upaya bersama, hal itu dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental bagi semua orang.

"Kesehatan mental juga berhubungan dengan penurunan angka stunting. Dua hal ini saling terkait dalam upaya membangun generasi yang kuat dan sehat baik secara fisik maupun mental," tegasnya.

Dengan adanya sosialisasi stunting dan penguatan kesehatan mental ini, TP PKK Tulangan menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Hel/Waw