Inilah Kegiatan MPLS di SD Al Muslim Waru Sidoarjo, Mulai Pengenalan Lingkungan Hingga Cara Meraih Mimpi


Inilah Kegiatan MPLS di SD Al Muslim Waru Sidoarjo, Mulai Pengenalan Lingkungan Hingga Cara Meraih Mimpi MPLS - Kegiatan MPLS di SD Al Muslim di JL Raya Wadungasri, Kecamatan Waru, Sidoarjo ini mengambil tema Let’s Reach Our Dream dengan harapan siswa dan siswi diajak meraih mimpi pada pertemuan pertama masuk sekolah, Senin (17/07/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan secara serentak mulai Senin 17 Juli 2023. Kegiatan yang menjadi rutinitas setiap awal tahun ajaran baru ini, didesain dengan berbagai keunikan masing-masing sekolah.

Salah satunya, di SD Al Muslim di JL Raya Wadungasri, Kecamatan Waru, Sidoarjo ini mengambil tema Let’s Reach Our Dream. Melalui tema ini, para siswa dan siswi diajak meraih mimpi pada pertemuan pertama masuk sekolah.

Kepala SD Al Muslim, Ustazah Fatimatuz Zahroh mengatakan seluruh siswa diajak untuk terus bersemangat mengejar mimpi dan meraihnya. Hal ini merupakan langkah awal yang penting. Dengan memiliki tujuan yang jelas, motivasi yang tinggi serta terus mengasah keterampilan, maka ustazah pastikan mimpi kalian akan lebih mudah tercapai.

"Tentunya, semua itu butuh dukungan, keyakinan doa kalian, doa orang tua dan rahmat Allah SWT tidak bisa diabaikan," ujar Fatimatuz Zahroh kepada republikjatim.com, Senin (17/07/2023).

Rangkaian kegiatan MPLS itu dimulai dengan membaca ikrar dan asmaul husna di Lapangan Indoor. Kemudian dilanjutkan perkenalan dengan guru dan sesama teman. Acara ini dibuka secara seremonial dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Al Muslim. Selain itu, acara diisi sambutan Kepala Sekolah (Kasek) sekaligus penyematan identitas siswa baru secara simbolis dengan membawa burung kertas.

"Kegiatan ini bertujuan melambungkan impian setinggi mungkin dengan burung kertas sebagai simbol. Tidak ada impian yang tak bisa terwujud kalau kita bersungguh-sungguh dalam meraihnya," ungkap Fatimatuz Zahroh.

Selain itu, setiap siswa memakai topi berbentuk seperti mahkota yang memiliki beberapa alasan dibaliknya. Diantaranya seperti memudahkan identifikasi dan pengenalan siswa baru dapat dengan mudah dikenali guru dan siswa lainnya. Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, tanda penghargaan dan perayaan atas langkah baru yang diambil dalam perjalanan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, juga adanya keberanian dan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.

"Termasuk membangun hubungan sosial antara siswa baru dan siswa lainnya. Topi seperti mahkota ini juga sebagai simbol semangat dalam memahami budaya dan nilai-nilai yang dianut di sekolah serta memperkuat rasa kebersamaan sebagai bagian dari komunitas sekolah," tegasnya.

Kegiatan berikutnya, melukis jari di kanvas dan menuliskan nama diri serta impian masing-masing siswa. Kanvas ini diletakkan di dinding kelas sebagai pengingat impian yang akan mereka raih dalam proses belajar selanjutnya.

"Manfaat melukis jari untuk siswa diantaranya melatih keterampilan motorik halus, meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas. Sedangkan sebagai media ekspresi dan emosi siswa saat melukis akan terlihat dari warna yang digunakan dan yang sedang mereka gambar," jelasnya.

Sementara salah seorang siswa bahkan ingin melanjutkan menggambar bentuk lain karena suka melihat aneka campuran warna cat itu.

"Ust, bolehkah aku menggambar semua jari kaki juga?," tanya seorang siswa baru.

Ustadzah Pungki sebagai Ketua MPLS SD Al Muslim, hanya tersenyum melihat kepolosan siswa kelas satu itu.

Kemudian dalam hari berikutnya kegiatan MPLS dilanjutkan dengan observasi lingkungan sekolah, mengenal adab belajar dan adab berpakaian.

"Isinya mulai dari membaca doa memakai dan melepas pakaian hingga mengenal perpustakaan sekolah sebagai ajang literasi, mengelompokkan kemampuan dalam mengaji dan toilet training. Selamat bergabung di SD Al Muslim, Sekolah Sang Pemimpin para siswa dan siswi baru," tandasnya. Hel/Waw