Industri Warisan Leluhur Terancam Punah, BHS Siap Kembangkan IKM Pande Besi Grabagan


Industri Warisan Leluhur Terancam Punah, BHS Siap Kembangkan IKM Pande Besi Grabagan PANDE BESI - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan pemilik IKM Pande Besi di Desa Grabagan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo untuk upaya pengembangan lagi dari sekitar 32 IKM kini tinggal dua IKM saja, Sabtu (15/08/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono menyatakan siap mengembalikan kejayaan Industri Kecil Menengah (IKM) Pande Besi di Desa Grabagan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Hal ini lantaran usaha turun temurun warisan nenek moyang di Kampung Pande Besi itu terancam punah.

Jika yang awalnya ada sekitar 32 IKM, kini hanya tinggal 2 IKM saja. Sisannya sudah mengalami gulung tikar dan beralih profesi lainnya lantaran usaha warisan leluhur itu tidak pernah mendapat perhatian Pemkab Sidoarjo dan dianggap kurang menjanjikan.

"Saya akan mengembalikan kejayaan IKM Pande Besi. Karena IKM ini bukan hanya sekedar industri tapi juga merupakan satu kebudayaan warisan leluhur. Pande Besi industri andalan saat jaman Majapahit. Yakni industri untuk membuat senjata perang. Saat itu sangat diberdayakan, tapi sekarang mulai berangsur hilang. Termasuk para ahli pembuat (mpu) keris," ujar BHS kepada republikjatim.com, Sabtu (15/08/2020).

BHS mengungkapkan konsep untuk mengembalikan kejayaan IKM Pande Besi adalah dengan memadukan kebudayaan warisan leluhur. Jika selama ini Pande Besi hanya memproduksi alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, linggis dan lainnya, akan tetapi nanti akan dikembangkan dengan industri pariwisata. Misalnya dikembalikan adanya pembuat keris dan lainnya.

"Usaha ini harus didukung. Apalagi Sidoarjo dulu adalah Kerajaan Besar Jenggala dengan raja Prabu Airlangga. IKM Pande Besi akan kami dukung dengan program-program bantuan Kementerian Perindustrian agar mendapat peralatan dan pendampingan dinas agar ada peningkatan kualitas dan pemasarannya lebih baik," imbuh Alumnus ITS Surabaya ini.

Selain itu, mantan anggota DPR RI yang sudah mengantongi resmi rekomendasi Partai Gerindra ini berharap untuk pengolahan lahan pertanian jika dirinya diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo tak bakal adalagi barang-barang pertanian hasil impor. Akan tetapi, semua perlatan pertanian harus menggunakan produk IKM Pande Besi Sidoarjo.

"Pertanian Sidoarjo harus menggunakan produk Sidoarjo. Bila perlu menguasai pasar Mojokerto, Surabaya, Gresik dan Pasuruan. Apalagi, Sidoarjo lahannya masih 12.000 hektar dan tambaknya masih 16.000 hektar. Kami tak akan memperbolehkan alat pertanian impor masuk Sidoarjo. IKM Pande Besi ini yang harus dikembalikan kejayaannya saat saya diamanahi jadi Bupati Sidoarjo. Dinas Perindustrian maupun Koperasi dan UKM harus mendampingi industri ini," tegasnya.

Sementara salah seorang pemilik IKM Pande Besi, Suhardi mengaku di kampungnya dari puluhan pemilik IKM Pande Besi sekarang tinggal dua orang saja. Selain dirinya yang memproduksi alat pertanian seperti cangkul, linggis dan lainnya, temannya justru memproduksi sabit dan berbagai pisau. Menurutnya, usahan miliknya sudah dirintis sejak 32 tahun silam dengan karyawan sekitar 7 orang. Sedangkan pangsa pasarnya selain pasar lokal Sidoarjo juga melayani permintaan Gresik, Lamongan dan Mojokerto.

"Kendalanya bahan baku sering naik. Saat bahan baku naik alat pertanian dinaikkan 10.000 per unit saja harganya kalah dengan barang impor. Selama ini kami mandiri tak pernah ada pendampingan dari dinas, kecuali saat jamannya Pak Win Hendarso dulu. Setelah itu, tak ada dinas yang datang ke Kampung Pande Besi ini," tandasnya. Hel/Waw