IKATEMI dan Poltekkes Surabaya Gelar Pendampingan Dan Penyuluhan Alat Kesehatan Bagi 6 Puskesmas di Sidoarjo


IKATEMI dan Poltekkes Surabaya Gelar Pendampingan Dan Penyuluhan Alat Kesehatan Bagi 6 Puskesmas di Sidoarjo ABDIMAS - Pengurus DPC IKATEMI dan Poltekkes Surabaya, menggelar Pengabdian Masyarakat (Abdimas) terkait perawatan alat diagnostik kepada 6 puskesmas binaan bersama Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo di ruang pertemuan Dinkes Pemkab Sidoarjo, Rabu (14/06/2023)

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pengurus DPC Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) Kabupaten Sidoarjo bersama Politeknik Kesehatan (Poltekkes), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya, melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas). Kegiatan ini bertajuk Pendampingan dan Penyuluhan Kader Puskesmas melalui Edukasi Pentingnya Pemeliharaan dan Pemantauan Fungsi Peralatan Medis.

Kegiatan Tahun 2023 ini diwujudkan dalam kegiatan penyuluhan serta pendampingan kepada 6 puskesmas yang ada di Sidoarjo. Sosialisasi itu, terkait perawatan alat diagnostik. Sebelum melakukan pelepasan tim penyuluhan, kegiatan dibuka secara langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo di ruang pertemuan Kantor Dinkes Pemkab Sidoarjo, Rabu (14/06/2023).

"Program kali ini bertemakan Pendampingan dan Penyuluhan Kader Puskesmas Pentingnya Pemeliharaan dan Pemantauan Fungsi Peralatan Medis. Ada sebanyak 6 puskemas yang nanti akan kita dampingi. Diantaranya, Puskesmas Ganting, Medaeng, Trosobo, Sidodadi, Urangagung dan Puskesmas Kepadangan," ujar Ketua IKATEMI Sidoarjo, Ahmad Mukhlis kepada republikjatim.com, Rabu (14/06/2023) di sela-sela acara.

Lebih jauh, Ahmad Mukhlis menjelaskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan sebagai bentuk dukungan jurusan Teknik Elektromedis Politeknik Kesehatan dengan metode edukasi melalui penyuluhan dan layanan. Selain itu, kegiatan ini sekaligus mengaplikasikan ilmu sesuai bidang kompetensi. Yakni elektromedis ke pengguna peralatan.

"Dalam hal ini, tentunya puskesmas yang menjadi titik pelayanan kesehatan masyarakat terdepan di tingkat desa dan kecamatan," imbuhnya.

Program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) ini dilaksanakan mulai tanggal 13 sampai 14 Juni 2023 dilakukan dengan menggelar kunjungan di beberapa puskesmas. Terutama kunjungan ke 6 puskesmas yang ada di Sidoarjo itu.

"Sidoarjo ini merupakan daerah binaan kami. Diharapkan petugas tenaga kesehatan puskesmas bisa mengubah perilaku dalam penanganan alat kesehatan menjadi lebih baik sesuai standar operasional peralatan kesehatan," tegasnya.

Dalam Kunjungan itu, nantinya akan terbagi menjadi 6 tim. Bahkan setiap tim masing-masing berjumlah 10 orang diantaranya dosen dan mahasiswa. Mereka melakukan pengenalan, penyuluhan dan pendampingan dalam menangani alat kesehatan sesuai standar prosedur penggunaan alat.

"Tujuannya meminimalisir human error (kesalahan manusia) saat penggunaan alat itu untuk melayani pasien," jelasnya.

Sementara Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya, Luthfi Rusyadi menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat ini, terkait pemberian penyuluhan dan edukasi kepada para kader puskesmas untuk memantau dan pemeliharaan sejumlah peralatan medis. Hal ini menjadi kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Surabaya, DPC IKATEMI Sidoarjo dan Dinkes Pemkab Sidoarjo.

"Tujuan kita nanti akan memberi satu edukasi kepada teman-teman pengguna alat medis yang ada di puskesmas. Kedua tentunya akan melakukan kalibrasi alat-alat yang digunakan di puskesmas agar ada jaminan operasional terhadap alat itu. Intinya kita akan terus menjalin kerjasama ini agar bisa lebih dekat lagi dengan Sidoarjo," jelasnya.

Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati berharap dengan kegiatan ini bisa menambah wawasan seputar alat kesehatan dan peralatan kesehatan yang ada di puskesmas. Bahkan alat-alat kesehatan itu bisa lebih terjaga keamanan dan akurasinya.

"Kami sangat terkesan dengan kegiatan pengabdian masyarakat dari Poltekkes Surabaya dan DPC IKATEMI Sidoarjo. Programnya ini sangat bermanfaat, terutama dalam menangani alat kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini bisa membantu program pemerintah dalam penanganan alat kesehatan untuk mengurangi risiko kerusakan alat yang fatal," tandas mantan Kepala Disnaker Pemkab Sidoarjo ini. Hel/Waw