Haul Kiai Rois ke 102, Gus Muhdlor : Warga Punggul Gedangan Tidak Lupakan Jasa Ulama


Haul Kiai Rois ke 102, Gus Muhdlor : Warga Punggul Gedangan Tidak Lupakan Jasa Ulama RESMIKAN - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meresmikan komplek makam Kiai Rois di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo bersamaan haul ke 102, Minggu (26/06/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pembangunan komplek makam Kiai Rois sesepuh sekaligus ulama dilakukan warga Dusun Ngudi, Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Pembangunan itu sebagai bentuk hormat dan takdim warga terhadap jasa leluhurnya. Bahkan setiap tahun mereka menggelar peringatan haul Mbah Kiai Rois. Makamnya berada di komplek Tempat Pemakaman Islam desa setempat.

Tahun 2023 menjadi peringatan haul yang ke 102 Mbah Kiai Rois. Kecintaan warga Punggul terhadap Mbah Kiai Rois tidak dapat dipungkiri. Kemarin warga juga baru saja rampung merenovasi makam ulama itu. Makam dibangun lebih baik agar peziarah dapat merasa nyaman saat berdoa. Renovasi makam Mbah Kiai Rois selesai dikerjakan.

Makam ini sangat spesial bagi warga setempat. Karena warga Punggul mengundang Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali untuk meresmikan sekaligus memperingati haul Kiai Rois ke 102, Minggu (25/06/2023) sore. Kelompok Shalawat Ishari didatangkan untuk menyambut Bupati muda itu.

Sebelumnya istighotsah digelar di makam itu. Lantunan doa dipanjatkan ratusan warga Desa Punggul bagi sesepuh desanya. Mereka juga mendoakan keberkahan dan kesejahteraan bagi warganya.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali merasa bangga dengan yang dilakukan warga Desa Punggul. Mereka tidak lupa jasa ulama sekaligus sesepuh desanya. Rasa hormat warga desa terhadap orang yang berjasa membangun desanya ditampakkan hari ini. Dengan suka hati (rela), mereka mempercantik makam Mbah Kiai Rois.

"Ini menjadi ciri desa yang kuat. Desa dengan masyarakat yang selalu ingat akan sejarah yang toreh pendahulunya. Haul seperti ini menjadi bukti kecintaan warga Desa Punggul terhadap orang yang berjasa bagi desanya," ujar Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Minggu (25/06/2023) petang.

Menurut Gus Muhdlor, Mbah Kiai Rois menjadi salah satu ulama bagi kemajuan Islam di Sidoarjo. Menurutnya, Kabupaten Sidoarjo pernah menjadi salah satu pusat peradaban Islam Nusantara. Hal itu terjadi sekitar 200 tahun lalu. Keberadaan dua Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Buduran menjadi buktinya. Yakni Ponpes Sono di Desa Sidokerto dan Ponpes Al Hamdaniyyah Desa Siwalanpanji.

"Meski saat ini yang masih berdiri Ponpes Al Hamdaniyyah Desa Siwalanpanji. Dari literatur menyebutkan kiai-kiai besar pernah menimbah ilmu di sana. Salah satunya pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari," imbuh Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Gus Muhdlor mengaku merasa sangat percaya pada tahun-tahun itu, Kabupaten Sidoarjo pernah menjadi pusat perkembangan Islam. Diantaranya pertengahan Tahun 1.800 dan awal Tahun 1.900.

"Semua kiai-kiai besar yang akan mondok di Bangkalan (Kiai Kholil) pasti mondok terlebih dahulu di dua Pondok di Sidoarjo itu. Yakni Ponpes di Siwalanpanji dan satu lagi di Sono," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Gus Muhdlor berharap kejayaan Kabupaten Sidoarjo sebagai pusat pendidikan Islam dapat kembali disandang Sidoarjo. Pihaknya yakin hal itu dapat terwujud. Karena ulama seperti Mbah Kiai Rois banyak melahirkan penerusnya. Ibarat kata, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

"Hal ini, menjadi modal memajukan kembali kejayaan peradaban Islam di Sidoarjo. Tidak mungkin ibu kita melahirkan anak yang salah. Tidak mungkin juga mbah-mbah kita melahirkan cucu-cucu yang salah. Ini harus menjadi semangat bersama. Kalau Mbah Kiai Rois bisa mengembangkan dakwah Islam sekuat hasilnya sekarang ini, kita harus dapat melanjutkan jasa-jasa beliau," tandasnya. Hel/Waw