Hari Pahlawan, Smamita Gelar Pelajaran 1 Jam Bersama Para Veteran


Hari Pahlawan, Smamita Gelar Pelajaran 1 Jam Bersama Para Veteran VETERAN - Para siswa kelas X dan XI Smamita diajar veteran selama satu jam seusai pemberian bingkisan agar para siswa memahami dan mengenal para pahlawan pejuang 10 Nopember 1945 silam, Jumat (08/11/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ada kegiatan berbeda di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo. Biasanya para siswa dan siswi sekolah ini mengikuti prosesi belajar mengajar dengan para gurunya, kali ini bersama 4 veteran.

Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 Nopember 2019, juga untuk menumbuhkan semangat berjuang para pelajar untuk meraih kesuksesan.

Keempat veteran yang hadir di sekolah yang ada memiliki gedung 8 lantai itu, diantaranya Peltu (purn) Rusbadi, Kalijaten, Kecamatan Taman, Sidoarjo yang tak lain Ketua Ranting Veteran Taman. Selain itu ada Serma (purn) Djuremi, Serma (purn) Subandi dan Mayor (purn) Isprijadi.

Rata-rata para siswa dan siswi Smamita ini mengikuti pelajaran dengan guru para veteran itu hampir satu jam secara bergantian di setiap kelas. Sebelumnya, para veteran ini juga ikut upacara di halaman Smamita dan diberi bingkisan berupa sembako dan tunai.

"Para siswa harus belajar sungguh-sungguh. Karena sekarang jamannya sudah merdeka. Beda dengan di masa muda saya. Jangankan sekolah membuat perkumpulan saja dilarang. Itu berlangsung hampir 350 tahun selama penjajahan Belanda," kata Peltu (purn) Rusbadi di hadapan siswa dan siswi kelas X IPA 1, Jumat (08/11/2019).

Tidak hanya itu, kata Rusbadi saat ini posisi orang luar negeri sama dengan pelajar Indonesia termasuk di Smamita. Seharusnya pelajar Smamita bisa sebanding dengan pelajar dilar negeri.

"Beda di jaman penjajahan saat tempur kita kalah persenjataan. Belanda dan Jepang sudah pakai senjata otomatis kita pakai senjata kokangan dan bambu. Belum lagi kalau jadi tawanan dipekerjakan siang malam tanpa upah," ungkapnya.

Suana pelajaran di dalam kelas selama satu jam itu tampak makin terasa. Apalagi, para siswa dan siswi Smamita mengenakan pakaian ala pejuang sebelum Tahun 1945 silam.

Sementara Kepala Smamita, Zainal Arif Fakhrudi menegaskan kegiatan satu jam bersama para veteran itu agar siswa dan siswinya mengenali para pelaku sejarah Kemerdekaan RI. Baginya belajar di kelas bersama para veteran (pahlawan) itu bermakna mendalam. Hal itu sesuai dengan momen hari pahlawan.

"Kami harap bisa menumbubkembangka kecintaan para pelajar kepada para pahlawan sesungguhnya. Apalagi saat ini banyak pelajar lupa akan perjuangan pahlawan karena terlalu sering main Hand Phone (HP) atau gadget," tegasnya.

Karena itu, kata Arif dengan menghadirkan para veteran itu akan menumbuhkan kecintaan terhadap pahlawan. Harapan lainnya para pelajar Smamita terinspirasi perjuangan para veteran melawan penjajah itu.

"Soal santunan ke veteran itu kegiatan rutin kami setiap tahun. Tapi kali ini kami mendekatkan para peserta didik dengan para pahlawan sesungguhnya (veteran) saat proses belajar mengajar satu jam di kelas itu," tandasnya. Waw