Sidoarjo (republikjatim.com) - Pencarian Santoso (43) warga Desa Gelang, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo hingga memasuki hari kelima belum ditemukan. Namun korban yang terjebur ke Sungai Brantas Porong ini meninggal surat wasiat satu lembar yang diberikan ke istrinya, Nia Anggraini dan kedua putranya.
Surat wasiat yang diduga ditulis tangan korban sebelum terjun ke Sungai Porong ini isinya permohonan maaf kepada istri dan kedua anaknya. Selain itu, surat yang diamankan polisi ini berisi pesan korban mendoakan agar istri dan kedua putranya hidup berbahagia.
"Terhitung lima hari, korban masih belum ditemukan tim gabungan Basarnas Jawa Timur. Upaya penyisiran mulai lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM), muara maupun di tempat-tempat yang dianggap rawan jadi pusaran air, di bawah jembatan, pinggir tanggul hingga perairan timur Sidoarjo, hasilnya masih tetap nihil," terang Komandan Tim Basarnas Jawa Timur, Akhmad Farid Kurniadi kepada republikjatim.com, Kamis (07/02/2019).
Lebih jauh, Farid menguraikan pencarian korban sistemnya diberlakukan silih berganti dan berkala. Sehingga tim mudah berkoordinasi dan berkomunikasi. Pihaknya juga menghimbau nelayan, jika menemukan benda mengapung yang mencurigakan diharapkan tidak segan-segan segera memberikan informasi ke tim Basarnas.
"Kami dan keluarga korban bersama-sama terus mencari korban," imbuhnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Porong, Ipda Sulasno menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan tim Basarnas. Namun hasil pencarian, memasuki hari kelima ini belum menunjukkan tanda-tanda korban ditemukan. Untuk surat wasiat korban sudah diamankan sebagai barang bukti.
"Kami berharap korban segera ditemukan agar bisa segera diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan," tandasnya.
Sementara di Dermaga Wisata Bahari Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo tim SAR terlihat sibuk mencari korban (Santoso) menggunakan perahu karet. Selain itu menyisiri sepanjang Sungai Brantas Porong. K1/Waw
