Hari Jadi, Dinas Pendidikan Kado Dua Bus Pembelajaran Diluar Kelas untuk Siswa Sidoarjo


Hari Jadi, Dinas Pendidikan Kado Dua Bus Pembelajaran Diluar Kelas untuk Siswa Sidoarjo BUS BELAJAR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo menyiapkan 2 bus untuk pembelajaran diluar kelas yang diresmikan Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Asrofi, Jumat (31/01/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo meresmikan dua unit bus pembelajaran diluar kelas. Peresmian dua bus baru itu diresmikan Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di halaman Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Prosesi peresmian pengoperasian kedua bus ini dihadiri mantan Bupati Sidoarjo periode 1995 - 2000, Sudjito. Prosesi peresmian bus ini ditandai dengan memecahkan kendil dan taburan bunga melati di depan bus pembelajaran diluar kelas itu.

"Sekarang proses pembelajaran siswa harus benar-benar menyenangkan agar siswa betah untuk belajar. Langkah ini sebagai salah satu upaya terciptanya proses belajar mengajar menyenangkan untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan belajar di dalam kelas," kata Nur Ahmad Syaifuddin, Jumat (31/01/2020).

Lebih jauh, Cak Nur mengungkapkan dengan menyelaraskan kurikulum tematik yang saat ini diterapkan di Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo mencoba memfasilitasi proses belajar diluar kelas dengan dua unit bus itu.

"Fasilitas yang diberikan Dinas Pendidikan dan kebudayaan berupa bus pembelajaran diluar kelas harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," pintahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo, Asrofi menegaskan pendidikan itu tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga diluar kelas dengan mendatangkan berbagai narasumber. Baginya, dua bus itu sangat mendukung siswa belajar diluar kelas. Mekanisme pemanfaatannya sudah dirapat dengan instansi, lembaga, TNI Polri dan lainnya.

"Mereka nanti akan menyiapkan tempat-tempat yang bisa digunakan untuk pembelajaran sesuai dengan tema dan sub temanya. Mulai SD hingga SMP disesuaikan kurikulumnya. Pengoperasian bus ini Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu secara bergiliran. Baik untuk para siswa, guru, kepala sekolah maupun pengawas," ungkapnya.

Selain itu, kata Asrofi bus itu dapat dimanfaatkan PAUD, TK, SD hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Baginya, bus ini sifatnya pemantik agar yang lain juga datang ke tempat itu. Misalnya ke Mal Pelayanan Publik, Museum Mpu Tantular, Puspenerbal yang ada museum Dirgantara dan tempat-tempat pelayanan publik dan industri kreatif lainnya.

"Semoga kedepan sekolah-sekolah juga bisa menyediakan sendiri bus pembelajaran diluar sekolah itu," tandasnya. Hel/Waw