Gus Syaikhul : Guru Punya Peran Penting dalam Menanam dan Menjaga Kelestarian 4 Pilar Kebangsaan Bagi Pelajar


Gus Syaikhul : Guru Punya Peran Penting dalam Menanam dan Menjaga Kelestarian 4 Pilar Kebangsaan Bagi Pelajar SOSIALISASI - Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali menyampaikan sosialisasi 4 pilar kebangsaan kepada ratusan guru yang mengajar di SMP dan SMA Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Selasa (20/06/2023) kemarin.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali memastikan para guru memiliki peran penting dalam menanamkan dan menguatkan 4 pilar kebangsaan kepada seluruh peserta didik. Bahkan politisi PKB ini optimis dan meyakini di tangan dingin para guru, Indonesia akan menjadi negara besar dan maju dengan tertanamnya 4 pilar kebangsaan di hati para pelajar.

Keyakinan itu, disampaikan Syaikhul Islam Ali yang akrab disapa Gus Syaikhul ini saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada ratusan guru SMP dan SMA Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Selasa (20/06/2020). Acara ini diikuti seluruh guru dari berbagai mata pelajaran di sekolah yang ada di komplek Pesantren Modern Bumi Shalawat itu.

"Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kali ini sengaja saya mengajak para guru berperan mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan ini kepada para pelajar. Saya mengajak guru menjaga empat pilar kebangsaan ini. Mari hormati dan jaga pluralisme bangsa maupun bhinneka tunggal ika yang menjadi penopang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saya berharap para guru mendidik generasi penerus agar menjadikan bangsa ini semakin maju, hebat dan bermartabat. Serta mewujudkan kesejahteraan umum sesuai cita-cita dalam butir Pancasila," ujar Gus Syaikhul Islam Ali kepada republikjatim.com, Selasa (20/06/2023) kemarin.

Lebih jauh, Gus Syaikhul yang juga anggota Komisi VII DPR RI ini menguraikan tujuan NKRI sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945. Yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Artinya negara memilki tugas melindungi segenap bangsa yang ada di NKRI.

"Tujuan dibentuknya NKRI ini untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan turut serta menjaga ketertiban dunia. Artinya pendidikan sangat penting dan bergantung peran guru dalam mencerdaskan para generasi penerus bangsa agar menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan handal. Saat ini, banyak negara maju tetapi tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) sekaya Indonesia. Itu karena negara ini, memiliki SDM handal dan bisa memajukan negara serta berperan dalam mensejahterakan rakyatnya dan ikut menciptakan ketertiban dunia," imbuh anggota Fraksi PKB DPR RI ini.

Tidak hanya itu saja, kata Gus Syaikhul yang juga politisi PKB Dapil I Jatim (Surabaya dan Sidoarjo) ini, guru selalu menjaga marwah pendidikan. Sedangkan pendidikan punya peran penting dalam pembangunan bangsa. Hal ini menunjukkan pendidikan menjadi modal besar dalam membangun SDM bangsa Indonesia yang berkualitas, maju, unggul serta berdaya saing.

"Diakui atau tidak pendidikan menjadi proses yang harus secara terus - menerus dikerjakan seluruh komponen bangsa. Modal dan motor penggerak pembangunan ini menjadi cita-cita luhur berbangsa dan bernegara. Karena itu, guru punya peran penting dalam menenangkan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan bagi para peserta didiknya di berbagai jenjang pendidikan," tegas polisi muda asal Sidoarjo ini.

Kendati demikian, kata Gus Syaikhul dasar dan prinsip dari fungsi pendidikan itu, tidak hanya melulu bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara. Akan tetapi juga membangun karakter bangsa dan negara. Karena itu, nilai-nilai 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus ditanamkan dalam sanubari pelajar (peserta didik) dan generasi muda sedini mungkin. 

"Nah, kami sebagai anggota MPR dan DPR RI menilai para guru dan tenaga pendidik memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan karakter bangsa itu. Kami meyakini melalui pendidikan karakter sejak dini, pembentukan karakter bangsa sebagai penjabaran dari materi sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini lebih cepat terwujud," pinta politisi asal Sidoarjo ini.

Pelaksanaan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, lanjut Gus Syaikhul menjadi tugas yang diamanatkan Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019.

"Sosialisasi ini bagian dari tugas negara. Kami menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini mengajak para guru dan tenaga pendidik membangun dan membentuk karakter bangsa ini melalui para peserta didik di masing-masing jenjang dan kelasnya itu," paparnya.

Sementara salah seorang guru peserta sosialisasi, Mahmud Fahmi menilai sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini menjadi salah satu upaya membangun kesadaran dan memberikan pemahaman tentang pentingnya rasa kebersamaan, persaudaraan dan persatuan. Tujuannya, membangun dan memelihara ketahanan nasional serta keamanan dan ketertiban umum. Karena itu, usai para guru mengikuti sosialisasi ini, mereka dituntut dapat menjabarkan secara komprehensif tentang isi dan makna Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

"Hasil sosialisasi akan kami sampai ke para peserta (anak) didik. Kegiatan ini bermanfaat bagi guru dan para pendidik dalam menambah wawasan kebangsaan dan kenegaraan. Sekaligus dapat mewujudkan pelajar yang sadar konstitusi serta menjadi pelajar yang memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya menerapkan isi 4 Pilar Kebangsaan. Ini agar tidak lahir paham dan ideologi menyimpang atau mengganggu konstitusi negara. Apalagi, nilai 4 pilar kebangsaan menjamin persatuan, menuju cita-cita luhur kemerdekaan bangsa dan negara yang berdaulat adil dan makmur," tandasnya. Hel/Waw