Gandeng Kominfo Jatim Saat MPLS, SMA Al Muslim Tanamkan Karakter Bijak Bermedia Sosial Bagi Siswa Baru


Gandeng Kominfo Jatim Saat MPLS, SMA Al Muslim Tanamkan Karakter Bijak Bermedia Sosial Bagi Siswa Baru BIJAK BERMEDSOS - Analis Berita Bidang Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jatim, Denty Puspita Meilani menyampaikan materi bijak bermedia sosial saat MPLS SMA Al Muslim, Kamis (20/07/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - SMA Al Muslim menggandeng Dinas Kominfo Jatim dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk pengenalan sekolah dan memberi pemahaman awal terkait. Selain itu, MPLS juga untuk membantu peserta didik beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Dalam kesempatan ini dimanfaatkan SMA Al Muslim untuk menanamkan karakter kepada peserta didik baru untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan bermedia sosial. Yakni dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kominfo Jatim. Apalagi, kegiatan MPLS ini juga untuk mewujudkan profil lulusan SMA Al Muslim mejadi generasi critical dan creative thinkers.

Analis Berita Bidang Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jatim, Denty Puspita Meilani mengatakan berbagai materi dalam etika bermedia sosial diantaranya kondisi terkini era digital di Indonesia. Faktanya masyarakat yang dapat mengakses internet lebih dari separuh populasi atau 58,2 persen penduduk Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah. Apalagi, pemilik sim card hampir mencapai 1,5 kali lebih banyak dari jumlah penduduk yakni 60,4 persen dari total penduduk Indonesia aktif di media sosial.

"Bahkan sebagian besar mengakses lewat smart phone. Posting yang penting, bukan yang penting posting! Ini istilah yang viral saat ini karena bijak bermedia sosial harus melalui beberapa hal yaitu berpikir terlebih dahulu, apakah benar?, apakah baik? dan apakah bermanfaat?," ujar Denty Puspita Meilani kepada republikjatim.com, Kamis (20/07/2023).

Selain itu, Denty menguraikan panduan Bermedia Sosial dari Kominfo Jatim harus menjaga privasi dan tidak dengan mudah memberikan informasi data diri di sosial media. Selain itu, jaga keamanan akun dengan membuat kata kunci yang cukup sulit ditebak dan mengubahnya secara berkala. Bahkan hindari hoaks tidak mudah percaya dengan berita sebelum melakukan klarifikasi.

"Sebarkan informasi positif meski di media sosial yang sifatnya ekseklusif serta gunakan media sosial seperlunya untuk meningkatkan produktivitas dan tidak boleh sampai ketergantungan," imbuhnya.

Bagi Denty ada lima hal yang pantang dilakukan di media sosial. Yakni dari memulai konflik, curhat masalah pribadi, mengejek orang lain dengan/tidak menyebut namanya, berbagi foto/gambar yang kurang pantas dan bersikap terlalu ekstrem.

"Tips sederhana penggunaan media sosial gunakan sesuai kebutuhan atau minat, batasi atau jadwalkan penggunaan media sosial dan alokasikan waktu untuk kegiatan yang lain," tegasnya.

Literasi digital menjadi hal yang sangat penting untuk menghadapi kebebasan bermedia sosial. Kegiatan itu bisa mengantisipasi hal-hal buruk yang akan terjadi. Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi tengah menggelar program bertajuk Gerakan Nasional Literasi Digital. Literasi Digital sendiri sebagai pengetahuan dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi dan jejaring internet.

"Terdapat empat pilar literasi digital Kominfo Jatim. Yaitu etika digital kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan netizen saat di dunia digital. Budaya digital cara berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi di dunia digital dengan berwawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Keterampilan digital kemampuan mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak serta sistem operasi digital. Keamanan digital kemampuan untuk menerapkan dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital," jelasnya.

Sementara salah seorang peserta MPLS SMA Al Muslim, Rizki Oktavirani Hakim mengakui materi yang disampaikan Dinas Kominfo Jatim sangat menarik. Alasannya, banyak hal-hal baru yang didapatkan seperti mengganti password setiap bulan sekali dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam bermedia sosial.

"Termasuk harus pintar memilih kata-kata dalam bermedia sosial dan tidak meninggalkan jejak digital buruk karena jejak digital sangat berbahaya," ungkap siswa Kelas X Ar Rahman ini.

Sedangkan dengan menguasai keempat pilar bermedia sosial itu, diharapkan masyarakat memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan internet dan teknologi secara aman, beretika dan optimal.

"Karena manusia yang akan menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai manusia," pungkasnya. Hel/Waw