Gali Septitank, Warga Ngawi Temukan Gading Gajah Purba


Gali Septitank, Warga Ngawi Temukan Gading Gajah Purba FOSIL - Fosil Gading Gajah Purbakala sepanjang 120 meter ditemukan warga di Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Selasa (27/11/2018).

Ngawi (republikjatim.com) - Ratusan warga Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi digegerkan penemuan gading gajah purbakala. Tidak tanggung-tanggung, gading yang ditemukan ini memiliki panjang 120 meter.

Berdasarkan datanya, gajah itu masuk jenis Stegodon yang diperkirakan berusia 700.000 tahun silam. Gading itu ditemukan saat menggali septitank musala. Sayangnya, keutuhan gading purba itu tak bisa dipertahankan karena patah saat diangkat warga.

"Temuan fosil gading purbakala itu ditemukan saat warga gotong royong menggali septitank. Awalnya, dikira warga kayu. Makanya saat diangkat patah," ucap Suyatno warga setempat kepada republikjatim.com, Selasa (27/11/2018).

Suyatno menguraikan warga curiga benda yang awalnya dikira kayu itu. Namun karena ada kepastian fosil gading gajah purbakala langsung dilaporkan ke Museum Trinil Ngawi.

"Laporan itu sambil menyerahkan patahan fosil yang ditemukan itu," imbuhnya.

Sedangkan atas temuan itu, warga sekitar berdatangan. Mereka ingin menyaksikan fosil purbakala itu.

"Karena temuan itu, termasuk temuan terjarang bagi warga," ungkap Iin Dwijayanti warga setempat.

Sementara petugas Museum Sangiran, Suwita Nugraha menegaskan usai mendapatkan laporan petugas museum Trinil dan Sangiran mendatangi lokasi penggalian untuk mengambil sisa potongan fosil.

"Bukti fosil ini, kami amankan ke Museum Trinil. Karena gading gajah jenis Stegodon ini hidup sekitar 700.000 tahun silam. Sayangnya kondisinya sudah patah. Makanya patahan dan yang sudah diambil akan diamankan di Trinil semuanya," pungkasnya. K3/Waw