Disporapar Sidoarjo Dan Pepelingasih, Tanam Seribu Pohon di Makam Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung


Disporapar Sidoarjo Dan Pepelingasih, Tanam Seribu Pohon di Makam Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung TANAM - Sekretaris Disporapar Pemkab Sidoarjo, Martha didampingi Ketua Pelaksana Kegiatan Pepelingasih, Andra Pratama secara simbolis menanam bibit seribu pohon di Desa Terungwetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Minggu (24/10/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pemkab Sidoarjo bekerjasama dengan Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) menggelar acara penghijauan. Kegiatan dikemas dalam penanaman seribu bibit pohon ini dipusatkan di area makam Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung, Desa Terungwetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Minggu (24/10/2021).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Andra Pratama mengatakan kegiatan penanaman bibit seribu pohon ini kolaborasi Disporapar Pemkab Sidoarjo dan Pemerintah Desa (Pemdes) Terungwetan. Tujuannya, menghijaukan wilayah desa serta menambahkan wawasan kepada masyarakat atas penanganan dan peduli sampah.

"Setelah kegiatan ini selesai, kami sebagai pengurus Pepelingasih akan memantau perkembangan selama 3 bulan ke depan. Caranya setiap 2 minggu sekali mengecek pertumbuhan, perkembangan bibit pohon serta mengedukasi masyarakat soal penanganan sampah," ujarnya kepada republikjatim.com, Minggu (24/10/2021).

Selain itu, kata Andra penanam seribu pohon itu, diperkuat kontrak kerjasama (MoU) dengan Pemerintah Desa Terungwetan. Selain agar ada ikatan juga agar tidak luput dari anggaran yang dikeluarkan tidak sia-sia. Sedangkan bibit pohon yang ditanam diantaranya pohon mangga, kelengkeng, nangka, alpukat dan pohon sengon.

"Kami menanam seribu pohon di Terungwetan karena desa ini memiliki situs sejarah agar lebih dikenal warga Sidoarjo. Kami peduli terhadap sejarah dan lingkungan. Semuanya berkaitan membentuk identitas kedaerahan," imbuhnya.

Sekretaris Disporapar Pemkab Sidoarjo, Martha menegaskan Pepelingasih sebuah program diminta Kemenpora untuk seluruh pemuda Indonesia. Mereka adalah kelompok pemuda yang peka terhadap isu-isu lingkungan serta menciptakan pemuda yang mampu menjadi motor penggerak di daerahnya masing-masing.

"Sekaligus mengkampayekan gerakan lingkungan asri dan bersih. Ini merupakan pengembangan dan kelanjutan dari program sebelumnya. Sebelumnya dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2016 bernama program Pemuda Peduli Sungai di Serang, Banten," tegasnya.

Kegiatan Pepelingasih diantaranya menfasilitasi seluruh pemuda yang peduli akan kebersihan sungai dan penanaman pohon di bantaran sungai bersama masyarakat. Baginya, kegiatan ini dapat pengembangan untuk desa dan masyarakat.

"Kami berharap bantuan dari pemuda Pepelingasih, masyarakat dapat meningkatkan kepedulian. Sekuat apa pun Pemerintah Daerah dalam menangani lingkungan khususnya sampah, tidak akan berhasil tanpa ada bantuan kepedulian masyarakat serta pemuda yang ada di Sidoarjo," jelasnya.

Sementara Kepala Desa Terungwetan, Mat Chojim menilai adanya kegiatan para pemuda ini memberi motivasi untuk mengingatkan kembali sejarah. Apalagi, saat ini kerapkali pemuda sudah melupakan sejarah karena zaman modern keberadaan teknologi alat canggih, atau hand phone sebagai barang trendi. Akibatnya, tulisan Ho-No-Co-Ro-Kosekarang tidak ada tulisannya dan anak sekarang tidak paham dengan tulisan itu.

"Alhamdulillah adanya Pepelingasih berpotensi kembali nguri-uri sejarah. Agar dapat mengenalinya satu sama lainnya. Minimal ada kerja nyata, bukan sekadar wacana. Setidaknya dapat menggugah pemuda desa untuk belajar menciptakan kegiatan yang positif," tandasnya. Yan/Waw