Disidak Wabup Sidoarjo, Sungai di Deltasari Waru Bakal Segera Dinormalisasi


Disidak Wabup Sidoarjo, Sungai di Deltasari Waru Bakal Segera Dinormalisasi SIDAK - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi meninjau kondisi sungai di perbatasan Desa Ngingas dan Desa Kureksari Kecamatan Waru, Sidoarjo agar sungai di kawasan Deltasari segera dinormalisasi, Rabu (04/10/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi meninjau kondisi sungai di perbatasan Desa Ngingas dan Desa Kureksari Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (04/10/2023). Subandi meminta agar sungai yang berada di kawasan Deltasari itu segera dinormalisasi. Alasannya, karena kondisi sungai memang terlihat dangkal dan banyak sampah.

Selain itu, plengsengan sisi timur yang berbatasan dengan jalan juga tampak rusak. Pengendara pun harus lebih berhati-hari agar tidak terperosok ke sungai saat melintasinya.

"Seharusnya (sungai) ini dinormalisasi terlebih dahulu. Karena ada dua saluran yakni saluran pembantu dan saluran tersier," ujar Wabup Sidoarjo, Subandi di lokasi sidak.

Bagi Subandi kondisi sungai itu sangat memprihatinkan. Karena itu, harus dinormalisasi oleh dinas terkait. Apalagi, jika tidak dikhawatirkan sungai itu ke depannya akan mati.

"Kami berharap sungai itu dapat dimaksimalkan menjadi sungai tersier. Sehingga kedua sungai akan dijadikan satu sebagai saluran pembuangan utama. Harusnya lebarnya kurang lebih sekitar delapan meter yang sisi utara harus digeser dan dibikinkan jalan," ungkapnya.

Subandi berharap ke depannya jalan dari arah timur hingga ke Deltasari dapat dibeton. Sehingga manfaatnya akan lebih banyak dan kendaraan roda empat bisa melintas dengan nyaman.

"Kalau kami hitung panjang normalisasinya sekitar satu kilometer, tetapi kalau pelebaran jalannya tak terlalu panjang," tegasnya.

Sungai itu rupanya juga berbatasan dengan Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan. Terutama di sisi timur yang mengarah ke Desa Pabean, Kecamatan Sedati.

"Kami berkomunikasi dengan tiga kepala desa itu agar nantinya ada sosialiasi. Tidak hanya itu, kamu juga meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo agar segera mengkaji secepatnya. Sehingga normalisasi dapat dilakukan sebelum musim hujan tiba," pintanya.

Sejumlah bangunan liar yang yang berada di atas sungai juga bakal dibongkar. Namun Subandi meminta agar sosialisasi kepada warga sekitar dapat terus digencarkan.

"Anggarannya akan kami carikan, apakah nantinya pakai dana Bantuan Keuangan (BK) atau yang lain. Kalau betonisasi mungkin diajukan Tahun 2025 mendatang," katanya.

Sementara anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, Warih Andono menegaskan normalisasi sungai itu memang dibutuhkan. Jika terjadi hujan lebat, kondisi sungai tak memungkinkan menampung debit air yang melimpah.

"Kalau dua sungai itu dijadikan satu, kemudian jalan dilebarkan. Maka debit air akan masuk dan tertampung maksimal. Sehingga mengurangi potensi banjir di kawasan Deltasari. Kalau banjir sudah satu lutut, sungai ini sudah tidak kuat menampung air hujan makanya normalisasi ini mendesak," paparnya.

Anggota Fraksi Golkar ini menilai dampak sosial dari upaya normalisasi itu tidak akan terjadi. Para pengguna bangunan liar juga sudah diberikan sosialisasi soal rencana pembongkaran itu.

"Mereka juga sudah diundang dan diajak bicara bersama pemerintah desa. Mereka berjanji akan membongkar bangunannya secara mandiri. Mereka secara ikhlas mau pindah dan membongkar bangunan liar yang terdampak bangunan liar ada lima Kepala Keluarga (KK)," pungkasnya. Hel/Waw