Disiapkan 6 Ton Bandeng, Pasar Murah Ikan Diserbu Ratusan Warga


Disiapkan 6 Ton Bandeng, Pasar Murah Ikan Diserbu Ratusan Warga ANTRE - Ratusan warga antre di depan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Sidoarjo untuk mendapatkan kupon dan menebus bandeng Rp 12.500 per kilogram yang digelar setiap tahun dengan menyediakan 6 ton ikan bandeng, Rabu (29/11/2017).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan menyediakan sebanyak 6 ton ikan bandeng. Ikan sebanyak itu, dipersiapkan untuk acara Pasar Murah Ikan yang digelar dinas itu, setiap menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun dalam pelsksanaanya Pasar Murah Ikan itu di hari pertama, Rabu (29/11/2017) disiapkan sebanyak 3 ton. Sedangkan 3 ton lainnya bakal dipersiapkan untuk acara pada hari-hari berikutnya.

"Untuk pasar murah ini, kami siapkan 6 ton ikan bandeng. Jumlah itu naik 2 persen dari pelaksanaan Tahun 2016 kemarin. Karena tahun kemarin kami menyiapkan 5 ton ikan bandeng," terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemkab Sidoarjo, M Sholeh kepada republikjatim.com, Rabu (29/11/2017) disela pembukaan Pasar Murah Ikan itu.

Selain itu, Sholeh menguraikan saat musim hujan dan banjir hasil produksi tambak bandeng para petambak menurun. Namun demikian, penurunannya dinilainya tidak terlalu signifikan.

"Karena kalau banjir, rata-rata pemilik tambak bisa memindahkan ikannya ke petak tambak lainnya atau ke tambak milik tetangga yang kosong atau belum terisi," imbuhnya.

Dalam acara pasar murah itu, kata Sholeh yang didampingi Sekretatis Dinas (Sekdin), M Bahrunik Aryawan ini menyatakan bandeng yang dibeli warga di pasaran Rp 23.000 sampai Rp 25.000 per kilogram. Namun di pasar murah ikan ini dipatok jauh lebih murah yakni Rp 12.500 per kilogram.

"Setiap warga dibatasi beli 2 kupon. Sati kupon diberi 2 kilogram. Sedangkan setiap kupon dihargai Rp 25.000 untuk dapat 2 kilogram bandeng," tegasnya.

Sementara itu, Ny Sudartik warga Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo terpaksa mengembalikan dan menukar bandeng yang dibelinya. Hal ini disebabkan bandeng yang diperolehnya berkualitas buruk.

"Terpaksa ditukar, karena ikan bandengnya sudah berek (kualitas buruk) dan sudah tidak segar lagi," ungkapnya.

Sementara Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, M Bahrunik Aryawan mempersilahkan warga menukar bandeng yang dianggap sudah jelek kualitasnya. Hal itu agar warga tidak merasa kecewa dalam pembelian ikan bandeng itu.

"Silahkan kalau dianggap buruk. Silahkam ditukar mumpung masih di loket pelayanan kami," pungkasnya.

Sedangkan antrean warga yang hendak mengambil kupon dan ikan bandeng itu, dijaga petugas Satpol PP. Warga yang antre dipersilahkan masuk bertahap antara 15 sampai 20 orang hingga antrean panjang hampir 3 jam itu habis dan selesai. Waw