Dinilai Lebih Nyata, Siswa dan Siswi Spemduta Sidoarjo Pelajari Perang 10 Nopember 1945 Melalui Virtual Reality


Dinilai Lebih Nyata, Siswa dan Siswi Spemduta Sidoarjo Pelajari Perang 10 Nopember 1945 Melalui Virtual Reality VIRTUAL - Para siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo mencoba bahan ajar berbasis teknologi Virtual Reality (VR) soal perang 10 Nopember 1945 di Surabaya, Kamis (09/11/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 464 siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo mulai belajar dengan memanfaatkan bahan ajar berbasis teknologi Virtual Reality (VR). Kali ini, para siswa dan siswi mulai belajar soal perang 10 Nopember 1945 di Surabaya yakni perang antara Indonesia dan Sekutu yang menewaskan seorang jendral yakni Mallaby.

Pembelajaran VR ini, selain bersamaan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember 2023 juga agar siswa dan siswi bisa merasakan bagaimana berjuang melawan penjajah dan betapa susahnya meraih kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau pada tahun - tahun sebelumnya, setiap momen tanggal 10 Nopember yang diperingati sebagai Hari Pahlawan siswa dan guru berpakaian pahlawan, kali ini kami beralih dengan tetap mengenakan pakaian pahlawan dan siswa diajak belajar sejarah Hari Pahlawan dalam pertempuran melawan Sekutu melalui teknologi Virtual Reality (VR). Karena kami yakin dengan VR soal peperangan itu dirasa lebih nyata dan para siswa bisa merasakan betapa beratnya berjuang dan merebut kemerdekaan," ujar Kepala Spemduta Sidoarjo, Zainal Arif Fakhrudi kepada republikjatim.com, Kamis (09/11/2023).

Selain itu, Zainal Arif Fakhrudi yang juga mantan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo ini mengajak para siswa untuk selalu mengingat jasa para pahlawan dalam berjuang merebut kemerdekaan NKRI. Bagi Arif tanpa perjuangan para pahlawan para pelajar tidak akan bisa belajar secara bebas seperti sekarang ini.

"Saat ini, kita dan para pelajar tidak perlu merebut kemerdekaan lagi. Tapi secara bersama-sama berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan belajar optimal dan meraih kesuksesan di bidang pendidikan," pintanya.

Saat ini, pembelajaran soal Hari Pahlawan itu digelar secara maraton. Setiap hari rata-rata ada tiga kelas yang bakal memanfaatkan belajar menggunakan teknologi VR itu.

"Semua bertahap dibagi tiap kelas. Saya yakin semua siswa akan kebagian meski peralatan (VR) masih tergolong sangat terbatas," tegasnya.

Salah seorang siswa kelas VII C Spemduta, Isa Marwan Attamimi mengakui belajar dengan teknologi VR lebih asyik, menyenangkan dan mengena bagi para pelajar. Bahkan siswa dapat belajar dengan hal-hal baru melalui VR itu.

"Belajar menggunakan VR ini lebih real (nyata). Karena kita bisa masuk dan merasakan langsung peperangan 10 Nopember itu. Bahkan aplikasi dan animasinya lebih nyata. Rasanya saya seperti bermain dan ikut berperang langsung di medan peperangan itu. Ini filmnya nyata dan jelas akan menambah semangat kami untuk belajar," ungkap Isa.

Hal yang sama dirasakan siswa lainnya, Kanzah Auliannisa. Siswi kelas VII C inj mengaku sudah pernah menggunakan VR. Namun tidak terlalu sering. Baginya belajar dengan teknologi VR itu sangat menyenangkan dan tidak membosankan.

"Karena rasanya lebih jelas, lebih terang dan lebih realistis (nyata). Ini sangat berbeda dengan kita menonton di televisi," pungkas Kanzah.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 41 guru SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo digembleng pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Digital Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) bersama MilleaLab, Kamis (26/10/2023). Pelatihan sekaligus workshop ini untuk memastikan para guru siap menghadapi tantangan perkembangan zaman yang serba digital saat ini. Salah satunya dengan menyiapkan materi bahan ajar berbasis teknologi digital berupa Virtual Reality (VT) itu. Hel/Waw