Dihadiri Keluarga, 4 Terduga Teroris Dimakamkan di Sidoarjo Lagi


Dihadiri Keluarga, 4 Terduga Teroris Dimakamkan di Sidoarjo Lagi DIMAKAMKAN - Sebanyak 4 terduga teroris kembali dimakamkan di Tempat Pemakaman Mr X yang ada di JL Mayjen Sungkono, Kelurahan Pucang, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Senin (21/05/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Untuk kali ketiga, jenazah terduga teroris dimakamkan di tempat pemakaman Mr X yang ada di JL Mayjen Sungkono, Kelurahan Pucang, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Hingga kini sudah tercatat 14 jenazah terduga teroris yang dimakamkan.

Pertama 3 orang dimakamkan Jumat (18/05/2018), 7 orang dimakamkan Minggu (20/05/2018) dan kini, 4 orang Senin (21/05/2018).

Keempat jenazah yang pemakamannya dikawal ketat petugas itu adalah Hari Sudarwanto (Lemah Putro - Sidoarjo), Dedy Sulistiantono alias Teguh (Manukan - Surabaya), Ilham Fauzan (Urangagung - Sidoarjo), dan Budhi Satrio (Perum Puri Maharani, Masangan Wetan - Sukodono).

"Rencananya ada 7 jenazah yang bakal dimakamkan hari ini. Tapi hingga sore ini baru 4 jenazah itu yang dimakamkan. Kemungkinan 3 jenazah lainnya belum siap untuk dimakamkan," terang Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo, Wiyono kepada republikjatim.com, Senin (21/05/2018).

Lebih jauh pria yang akrab dipanggil Pak Wi menguraikan saat ini makam Mr X itu sudah overload. Hal ini disebabkan saat pemakaman terakhir Tahun 2017 ada 78 jenazah. Oleh karena itu, sebelum pemakaman 7 jenazah hari ini dengan membuat 2 lubang. Yakni satu lubang untuk jenazah Hari Sudarwanto dan lubang besarnya disiapkan untuk 6 jenazah, namun baru diisi jenazah Dedy Sulistiantono, Ilham Fauzan dan Budhi Satrio. Sedangkan separohnya yang rencananya untuk jenazah Dita Supriyanto dan kedua putranya belum diisi.

"Makanya karena informasinya 7 jenazah yang dimakamkan, sebelum menggali kami pindahkan 7 makam yang berusia 4 tahunan ke posisi paling pojok dan ujung agar bisa menampung ke 7 jenazah itu," imbuhnya.

Selama ini, makam Mr X lanjut Pak Wi, sejak Tahun 1990 digunakan sudah berlapis 3 kali urukan. Rencananya jika sudah tak bisa menampung, maka akan diurug lagi agar bisa menampung jenazah baru lainnya.

"Kalau penuh memang cukup diuruk saja untuk menampung jenazah lainnya. Sekarang sudah 3 kali urukan," tegasnya.

Sementara jika pemakaman sebelumnya, tanpa dihadiri keluarga, pemakaman ini dihadiri keluarga Budhi Satrio dan Hari Sudarmanto. Selain itu, tampak istri dan ibu Ilham Fauzan yang sempat berdoa sebentar paska 3 peti mati warna putih itu dijajar dan diuruk petugas makam.

"No comen - no comen saya mas," ucap salah satu keluarga Budhi Satrio.

Sedangkan istri dan ibu Ilham Fauzan langsung meninggalkan lokasi paska doa itu dengan pengawalan petugas kepolisian Polda Jatim dan Densus 88 Antiteror.

Secara terpisah Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengizinkan pemakaman jenazah terduga teroris lantaran dimana-mana tak ada yang menerimanya.

Diberitakan sebelumnya, paska ditolak pemakamannya di Surabaya, satu keluarga terduga teroris yang meninggal saat bom meledak di Rusunawa Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mr X di Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo, Jumat (18/05/2018) sore. Pemakaman ini, paska Polda Jatim menyerahkan ketiga jenazah itu ke pihak keluarga.

Namun sayangnya, pemakaman itu tanpa dihadiri keluarg terduga teroris ini. Ketiga jenazah satu keluarga yang dimakamkan ini adalah jenazah Anton Ferdiantono (48), istrinya Ny Sari Puspitasari (47) dan putri sulungnya, Hilya Auliya Rachman (17). Prosesi pemakaman ini melibatkan petugas Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo dan penggali kubur memroses pemakanan itu.

Selain itu, dalam pemakaman itu dijaga ketat petugas kemanan bersenjata laras panjang. Seusai penggalian, para petugas ini langsung memasukkan ketiga jenazah yang disimpan dalam peti warna putih itu ke liang lahat. Ketiga jenazah itu dimakamkan dalam liang yang berbeda. Jenazah Anton Ferdiantono dimakamkan di liang lahat tersendiri. Sedangkan istri dan anaknya dimakamkan satu liang lahat. Proses pemakaman juga tanpa doa. Hanya saja, petugas penggali kubur mengumandangkan adzan ketika jenazah dimasukkan ke liang lahat itu.

Kemudian disusul, pemakaman tujuh jenazah terduga teroris. Yakni Fadhila sari, Famela Rizqita, Puji Kuswati mereka adalah pelaku sekeluarga pengeboman Gereja Kristen Indonesia jalan Diponegoro Surabaya. Tri murtiono, Tri ernawati, Moh Dari Satria , Moh Daffa Alfia mereka adalah pelaku sekeluarga pengeboman Polrestabes Surabaya. Dalam pemakaman, Minggu (20/05/2018) siang itu ada empat liang lahat yang sudah dipersiapkan untuk menguburkan jenazah para terduga teroris yang di beberapa tempat mendapat penolakan ini. Waw