Dihadapan Muslimat NU Candi, Gus Muhdlor Ingatkan Ibu-Ibu Sebagai Madrasah Pertama Bagi Anak-Anak


Dihadapan Muslimat NU Candi, Gus Muhdlor Ingatkan Ibu-Ibu Sebagai Madrasah Pertama Bagi Anak-Anak INGATKAN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengingatkan agar ibu-ibu muslimat NU mampu mendidik anaknya dengan akhlak yang baik sejak usia dini saat Tahlil Kubro di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jumat (25/11/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mendorong agar ibu-ibu muslimat NU mampu mendidik anaknya dengan akhlak yang baik sejak usia dini. Hal ini mengingatkan soal viral pelajar SMP melontarkan kata-kata negatif kepada seorang polisi saat ditilang.

Apalagi, adanya pemberitaan itu, membuat citra negatif bagi pendidikan di Kabupaten Sidoarjo. Bahkan perlu dievaluasi dan diperbaiki lagi.

Pendidikan seorang anak bukan hanya saat di sekolah saja. Melainkan peran orang tua juga menjadi paling utama. Sedangkan peran guru hanya sebagai pendukungnya.

"Pada dasarnya, ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya (Al-Ummu Madrasatul Al-Ula). Ibulah sosok pertama yang menanamkan norma-norma kebaikan sekaligus menjadi teladan dalam sikap seorang anak. Ini pentingnya pendidikan dan tauladan akhlak sejak anak usia dini," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor saat Tahlil Kubro di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jumat (25/11/2022).

Saat ini, masih banyak orang tua yang lebih memilih fokus hanya pada nilai akademik. Yakni pada kecerdasan anak saja. Sedangkan akhlak dan adab nyaris ditinggalkan.

"Kami berharap ibu-ibu muslimat NU mampu tampil sebagai madrasah pertama di rumah bagi anak. Agar mencetak pribadi generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tapi juga baik dalam akhlak dan adabnya," pintah Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Di sela-sela acara Tahlil Kubro yang digelar setiap Hari Jumat minggu ke empat itu, Gus Muhdlor juga berharap sosok ibu-ibu Muslimat NU di Kecamatan Candi harus mampu menjadi figur ibu yang memiliki kedekatan fisik dan emosional dengan baik kepada anak-anaknya.

"Ibu menjadi figur dan contoh untuk anaknya. Orang tua hendaknya memberikan kasih sayang kepada anaknya dan menunjukkan akhlak yang positif kepada anaknya. Ini dapat menjadi perisai bagi anaknya dari lingkungan yang negatif (buruk)," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Gus Muhdlor meminta kasus pelajar yang sempat viral karena memaki-maki polisi Lalu Lintas di Sidoarjo tidak terulang lagi.

"Saya meminta dengan sangat kepada ibu-ibu Muslimat NU memberikan kasih sayang yang lebih, perhatian serta ajarkan akhlak dan tata krama yang baik kepada anaknya," pintah putra Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Lebo, KH Agoes Ali Masyhuri ini.

Sementara Ketua Muslimat NU Candi, Farida mengaku siap menjalankan pesan Bupati Sidoarjo itu. Dirinya membenarkan ibu menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Melalui acara yang digelar setiap bulan ini dengan mengumpulkan sekitar 3.000 ibu-ibu muslimat NU yang ada di Kecamatan Candi untuk bersilaturahmi dan mempererat kedekatan antar Muslimat NU se Kecamatan Bandi.

"Saya dan ibu-ibu Muslimat NU, insyaallah terus berupaya mendidik anak dengan akhlak dan tata krama yang baik. Tujuannya agar generasi penerus yang tidak hanya cerdas tapi juga berbudi pekerti luhur dan baik," jelasnya.

Selain itu, Farida juga menambahkan seperti ilmu yang pernah didapatkan saat parenting. Jika anak kehilangan sosok figur seorang ibu, bisa menyebabkan anak mengalami Perampasan Kasih Sayang atau biasanya disebut dengan Devripasi Maternal.

"Akibatnya, menyebabkan anak tidak disiplin, kegagalan pertumbuhan kejiwaan, tidak ceria dan murung serta kehilangan motivasi hidup," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, sempat viral pemberitaan seorang pelajar dibawah umur yang beradu mulut dengan polisi serta mengeluarkan kata-kata kasar kepada seorang polisi lalu lintas hanya karena ditegur saat tidak memakai helm. Hel/Waw