Diduga Sering Cekcok Sama Suami, Ibu Muda di Ponorogo Gorok Leher Pakai Gerinda


Diduga Sering Cekcok Sama Suami, Ibu Muda di Ponorogo Gorok Leher Pakai Gerinda EVAKUASI - Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah ISM (46) warga Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo yang diduga tewas bunuh diri menggunakan gerinda, Kamis (14/02/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Warga Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo digemparkan penemuan mayat ibu dua anak yang meninggal dengan kondisi bersimbah darah di kamar rumahnya sendiri, Kamis (14/02/2019). Saat ditemukan kondisi korban ISM dalam keadaan luka parah di bagian lehernya. Bahkan darah segar perempuan berusia 46 tahun ini meluber hingga keluar kamarnya.

"Kami masih menyelidiki terkait pemicu dan motif kematian korban," terang Kasat Reskrim, Polres Ponorogo, AKP Maryoko kepada republikjatim.com, Kamis (14/02/2019) di TKP.

Lebih jauh Maryoko menceritakan kasus kematian ISM ini kali pertama ditemukan anak korban yang nomor dua yakni PH (17) yang masih dibangku sekolah kelas 10. Saat itu, saksi PH menemukan ibunya dalam kondisi meninggal bersimbah darah. Di dekat korban ditemukan mesin Gerinda (alat pemotong keramik dan besi) yang masih menyala di dalam kamar korban.

"Waktu itu, PH tengah mandi. Tiba- tiba mendengar suara seperti kipas angin menyala dari kamar ibunya yang tertutup rapat. Bersamaan itu juga ada darah mengalir dari dalam kamar ibunya lewat bawah pintu di lantai keramik," imbuhnya.

Karena khawatir dengan kondisi ibunya, lanjut Maryoko kemudian saksi meminta bantuan tetangga untuk mendobrak pintu kamar ibunya yang tertutup dari dalam itu. Saat terdobrak semua terkejut melihat korban sudah dalam kondisi tewas.

"Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Ponorogo dan ditindaklanjuti bersama petugas Reskrim, Polres Ponorogo," tegasnya.

Usai mendapatkan laporan, kata Maryoko petugas yang datang ke TKP langsung menyelidiki kematian korban. Selain itu, mengevakuasi jenazah korban ke kamar mayat RSUD dr Harjono Ponorogo untuk divisum. Begitu juga dengan barang bukti berupa mesin Gerinda yang dipenuhi darah korban diamankan petugas Polres Ponorogo.

"Berdasarkan keterangan para saksi yakni kedua anak dan kerabat korban diketahui korban dan suaminya EP (53) sering cekcok mulut. Selain itu, suami korban jarang pulang ke rumah. Bahkan saat kejadian EP belum pulang dan tak diketahui keberadaannya," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Maryoko petugas mengirim sampel darah korbam ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Menurutya, hasil visum korban sementara menunggu dan autopsi dari RS Bhayangkara Cabang kediri itu.

"Dari TKP kami mengamankan barang bukti berupa sebuah alat pemotong (gerinda) dan sebuah HP Nokia," pungkasnya.

Sementara sampai saat ini petugas masih mendalami motif lain dibalik kematian korban. Untuk mengamankan TKP, petugas memasang Police Line di rumah korban itu. Ami/Waw