Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, kembali memberangkatkan Calon Jamaah Haji (CJH) Kloter 70 Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (09/08/2018). Gelombang besar rombongan ini, sebagian besar memiliki resiko tinggi. Hal ini disebabkan sebagian besar CJH berusia 60 tahun ke atas.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Achmad Rofi`i mengatakan pemberangkatkan CJH Kloter 70 Sidoarjo ini kloter yang sangat istimewa. Alasannya, karena dalam satu kloter berisi 447 CJH. Selain itu, semua CJH berasal dari Sidoarjo.
"Dari jumlah CJH kloter ini yang beresiko tinggi mencapai 307 orang atau sekitar 85 persen. Resiko tinggi menurut Dinas Kesehatan karena CJH berusia lebih dari 60 tahun. Tapi hanya 4 orang yang menggunakan kursi roda," terangnya kepada republikjatim.com, Kamis (09/08/2018).
Selain itu, kata Rofi'i selain istimewa, kloter 70 ini merupakan kloter yang fenomenal. Alasannya, karena salah satu CJH adalah seorang tukang pijet, yang setiap bulan menabung sebesar Rp 500.000, untuk pergi haji dalam jangka waktu 10 tahun.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sidoarjo dan Pemkab Sidoarjo atas bantuan transportasi CJH Sidoarjo menuju asrama Haji Sukolilo Surabaya. Terima kasih juga atas souvenir yang berupa baju batik Sidoarjo untuk para CJH Sidoarjo," ungkapnya.
Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, berharap pemberangkatan CJH Sidoarjo selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT, mulai dari rumah menuju asrama haji Surabaya dan perjalan menuju Tanah Suci hingga kembali ke tanah air diberikan kelancaran dan kesehatan. Selain itu, kepulangannya kelak membawa predikat haji mabrur.
"Kami menitipkan doa kepada para CJH meluangkan waktunya bertafakur ditempat mustajabah untuk mendoakan Sidoarjo agar dijauhkan dari segala musibah dan bencana agar terwujud Sidoarjo sejahtera. Kloter 70 ini selain semua CJH dari Sidoarjo juga banyak kainya," tandasnya.
Sedangkan untuk pemakaian seragam Haji dari Pemkab Sidoarjo secara simbolis dipakaikan kepada mantan Sekda Sidoarjo, Djoko Sartono dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Anik Maslacah. Waw
