Cemburu, Pembunuh Perempuan Asal Sukodono di Kamar Hotel Medaeng Tertangkap, Pelakunya Pria Muda Asal Bojonegoro


Cemburu, Pembunuh Perempuan Asal Sukodono di Kamar Hotel Medaeng Tertangkap, Pelakunya Pria Muda Asal Bojonegoro PELAKU - Pria yang diduga sebagai pembunuh, Ny Faridah (41) warga Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo yakni M Andi Sukarnain (24) warga Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro diringkus polisi, Kamis (03/11/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Teka teki kematian misterius Ny Faridah warga Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo yang ditemukan tewas di salah satu kamar hotel di kawasan JL Raya Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo terkuak. Ini menyusul, pria muda yang diduga sebagai pembunuh perempuan 41 tahun itu, tertangkap petugas gabungan Polsek Waru dan Polresta Sidoarjo.

Pelaku yang ditangkap adalah M Andi Sukarnain (24) warga Dusun Krajan, Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. Pria muda yang berprofesi sebagai karyawan Gerai Ayam Geprek ini diduga sudah menjalani asmara dengan korban selama tiga tahun terkahir.

Penangkapan pelaku ini tidak kurang dari 24 jam. Hal ini berkat kerjasama tim Unit Reskrim Polsek Waru dan Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo. Pelaku terdeteksi usai petugas memeriksa beberapa saksi dan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Hasilnya, semua mengarah kepada pelaku pria yang sudah memiliki hubungan dekat dengan korban itu.

Kapolsek Waru, Kompol Bunari membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan itu. Kendati tidak mau menyebutkan secara detail nama pelaku, namun Bunari menjelaskan jika pelaku berhasil diringkus polisi dalam waktu kurang dari 24 jam pasca korban ditemukan tewas di lokasi kejadian.

"Memang pelaku sudah ditangkap kemarin dalam waktu tidak sampai 24 jam. Pelaku ditangkap petugas beserta seluruh hasil kejahatannya yang tak lain adalah barang milik korban," ujar Bunari, Kamis (03/11/2022).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pelaku ini tidak lain adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai penjual di Gerai Ayam Geprek yang ada di dekat rumah korban. Selain itu, diduga kuat jika pelaku memiliki hubungan asmara dengan korban sudah lebih dari tiga tahun.

"Keduanya sudah menjalin asmara meski pelaku ini sebenarnya juga sudah punya istri. Sedangkan korban, sudah pisah ranjang dengan suaminya, tapi belum bercerai acara resmi," ungkap saksi RW.

Lebih jauh RW menceritakan sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, pelaku mengajak korban bertemu. Saat itu, pelaku berdalih, jika pertemuan untuk membicarakan kelanjutan hubungannya dengan korban. Pelaku pun menjemput korban hingga sempat berkeliling - keliling kota. Akhirnya, keduanya check-in (masuk) ke salah satu Hotel di daerah Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Nah, saat check-in itu keduanya langsung masuk kamar yang dipesan. Tidak berselang lama pelaku mandi. Diduga, saat pelaku di dalam kamar mandi itu, korban melihat-lihat isi Hand Phone (HP) pelaku. Dugaan sementara, korban terkejut saat mengetahui isi HP pelaku sudah dipenuhi dengan foto wanita lain.

"Seketika itu, korban langsung terkejut dan cemburu. Seusai pelaku mandi, korban langsung meluapkan rasa cemburunya kepada pelaku hingga akhirnya pelaku dan korban cek cok dan adu mulut itu," urainya.

Saat cek cok itu, korban juga sempat mengungkit - ungkit uang pemberiannya yang selama ini sudah dipakai memenuhi kebutuhan sehari-hari pelaku. Diantaranya sejumlah uang dan beberapa barang berharga lainnya.

"Diduga seketika itu, pelaku langsung naik pitam dan emosi kepada korban. Karena pemberian korban diungkit-ungkit itu," jelasnya.

Akhirnya, leher korban langsung dicekik pelaku. Bahkan hingga leher korban berdarah yang diduga terkena kuku pelaku yang panjang itu. Tak hanya itu, korban juga diduga dijerat menggunakan kerudung hingga korban lemas dan tak bernyawa itu.

"Usai korban meninggal di lokasi kejadian, kemudian pelaku mengambil HP dan motor milik korban untuk dibawa kabur meninggalkan hotel itu," pungkasnya. Zak/Waw