Cak Nur dan Khofifah Serahkan Dana BLT dan Rapid Test Warga Berbek Waru


Cak Nur dan Khofifah Serahkan Dana BLT dan Rapid Test Warga Berbek Waru SERAHKAN - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 600.000 dan paket sembako di Kantor Balai Desa Berbek, Kecamatan Waru, Minggu (17/05/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Warga Desa Berbek, Kecamatan Waru, Sidoarjo menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 600.000 dan paket sembako dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Kantor Balai Desa setempat, Minggu (17/05/2020). Selain menyalurkan BLT dan sembako Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur menggelar rapid test untuk warga Desa Berbek.

Diketahui data tertinggi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi di Sidoarjo adalah Kecamatan Waru.

Khofifah mengajak warga untuk menjaga kesehatan agar kekebalan imun meningkat. Selain itu, mendekatkan diri dengan meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadhan. Bagi Khofifah menenangkan hati mampu meningkatkan imun tubuh.

"Pembagian BLT tahap pertama ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri. Ini sesuai arahan Presiden penyaluran dana desa tahap pertama selesai sebelum Idul fitri. Segera dicairkan supaya menjelang lebaran bisa dimanfaatkan penerima," katanya.

Secara khusus Khofifah bersama Plt Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo dan Dandim 0816/Sidoarjo sudah melakukan maping wilayah Sidoarjo untuk dilakukan percepatan rapid test terutama di Kecamatan Waru yang jumlah terkonfirmasi positif paling tinggi mencapai 69 orang disusul kecamatan Taman 43 orang. Total keseluruhan di Sidoarjo sudah mencapai 281 orang per 16 Mei 2020. Temuan Gugus Tugas Covid-19 Sidoarjo ada tambahan siginifikan dari Kecamatan Waru. Terdapat satu RW di salah satu desa di Kecamatan Waru yang reaktif Positif setelah dilakukan rapid test. Penyebabnya karena ada pasien Covid-19 yang meninggal dan oleh pihak keluarga kain kafannya dibuka dan sucikan layaknya jenazah pada umumnya.

"Akibatnya sebanyak 17 orang yang positif rapid test. Saat ini sudah dilakukan tindakan dengan menutup akses jalan menuju lingkungan RW itu," imbuhnya.

Khofifah mencatat dari temuan pasien yang paling banyak terpapar pada rentan usia dibawah 60 tahun dan pasien yang paling banyak meninggal ditemukan pada pasien usia diatas 60 tahun.

"Potensi meninggal karena adanya penyakit bawaan. Pertama karena komplikasi diabetes, jantung, dan hipertensi. Kedua karena umur rata-rata yang meninggal umur 60 tahun ke atas. Sedangkan yang paling banyak terkonfirmasi positif usia sekitar 40 - 49. Tapi kematian tertinggi diatas usia 49 tahun," tegasnya.

Selain itu, kata Khofifah Pemprov Jatim bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya berencana akan mereplikasi kampung tangguh di Malang untuk diterapkan di wilayah Surabaya Raya. Ciri kampung tangguh adalah adanya lumbung pangan. Lumbung pangan ini bisa dinikmati secara gratis oleh warga dan dikoordinir relawan desa.

"Yang menarik dari kampung tangguh adalah adanya pojok curhat, mungkin ada warga yang terkena PHK sehingga terdampak ekonomi maka adanya pojok curhat bisa membantu menerima keluhan warga," jelasnya.

Sementara Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menegaskan Dana Desa untuk Sidoarjo sebesar Rp 87,9 miliar yang akan didistribusikan kepada 48.714 penerima. Sedangkan Dana Desa yang tersalurkan untuk warga Desa Berbek sebesar Rp 24 juta untuk 134 orang penerima. Terhadap satu RW di Kecamatan Waru, saat ini Cak Nur bersama Kapolresta Sidoarjo dan Dandim 0816/Sidoarjo sudah menyiapkan langkah-langkah tracing dan karantina wilayah khusus di lingkungan RW itu.

"Kami sudah bergerak cepat dengan melakukan karantina wilayah khusus lingkungan RW itu," tandasnya. Hel/Waw