Butuh Data Real Lapangan, Pj Bupati Siapkan Sidoarjo Menuju Zona Kuning


Butuh Data Real Lapangan, Pj Bupati Siapkan Sidoarjo Menuju Zona Kuning PAPARAN - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono menyampaikan paparan soal penanganan Covid-19 menuju Zona Kuning di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (01/10/2020) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sidoarjo saat ini masih berada di zona orange peta penyebaran Covid-19. Kurang 0,18 lagi, Sidoarjo dapat berubah menjadi zona kuning. Upaya percepatan penanganan Covid-19 terus dilakukan Pemkab Sidoarjo. Salah satunya menggelar koordinasi percepatan penanganan Covid-19 dengan pihak-pihak terkait.

Hal ini dilakukan Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono yang langsung menggelar rapat perkembangan penanganan Covid-19 usai dilantik sebagai Pj Bupati Sidoarjo. Rapat itu, digelar di Pendopo Delta Wibawa Kamis (01/10/2020) malam.

Rapat dihadiri Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji serta Dandim 0816 Sidoarjo M Iswan Nusi serta Sekda Sidoarjo Achmad Zaini. Selain itu, seluruh Kapolsek yang ada di Sidoarjo hadir untuk mencocokkan data penanganan Covid-19 di lapangan.

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengatakan indikator utama penanganan Covid-19 ada pada zona yang ditetapkan. Zona merah, kuning dan oranye menjadi rapot kabupaten/ kota dalam menangani Covid-19. Maka diperlukan tindakan untuk dapat merubah rapot menjadi lebih baik. Menurutnya harus ada tindakan yang disepakati bersama untuk dapat menghentikan pandemi ini.

"Saya tidak menginginkan ada permainan data untuk mengubah zona yang diharapkan. Data seperti ini akan menjadi kebijakan Jawa Timur maupun pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19. Setelah pengelompokan data, kami akan segera mengkonsolidasikan kepada Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat. Harapannya dari data itu keputusan yang diambil tidak akan salah dalam menetapkan zona," ujarnya.

Selain itu, Hudiyono menilai kolaborasi dengan semua pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menangani pandemi Covid-19. Apalagi, percepatan penanganan Covid-19 tidak dapat dilakukan sendiri, tapi butuh kerjasama.

"Setelah itu, saya mengajak kepada semua pihak untuk masif mencegah penyebaran virus ini. Seperti menyadarkan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19," tegasnya.

Sementara Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Sumardji menegaskan upaya penanganan Covid-19 di Sidoarjo sudah dilakukan mati-matian agar masyarakat mentaati protokol kesehatan Covid-19 juga terus dilakukan.

"Operasi yustisi yang ditujukan kepada pelanggar protokol kesehatan terus dilakukan. Tujuannya tidak lain agar masyarakat patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan," paparnya.

Selain itu, upaya penanganan Covid-19 seperti ini akan selalu dievaluasi. Misalnya, memanfaatkan peran Bhabinkamtibmas yang tidak terlibat dalam operasi yustisi protokol kesehatan untuk melakukan pendataan secara real.

"Data itu, mengacu pada perkembangan aktif atau orang postif Corona yang dihimpun Dinas Kesehatan Sidoarjo. Polisi akan diperintahkan untuk turun langsung ke lapangan mengecek kondisi sebenarnya. Harapannyaa tidak memainkan data. Apa yang terjadi di lapangan harus disampaikan apa adanya. Nantinya data akan disingkronkan di posko digital Covid-19," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman mengaku Sidoarjo dinyatakan zona orange sudah sejak tanggal 13 September lalu. Pada saat itu angkanya 1,81. Angka itu sedikit sekali perbedaannya dengan zona merah.

"Sampai saat ini Sidoarjo masih dinyatakan zona orange. Untuk menjadi menjadi zona kuning butuh angka 2,41 – 3,0 atau kurang 0,18 lagi," tandasnya. Hel/Waw