Bupati Sidoarjo Tertarik Tempat Tidur Peninggalan Arya Wiraraja Penguasa Lumajang Pertama


Bupati Sidoarjo Tertarik Tempat Tidur Peninggalan Arya Wiraraja Penguasa Lumajang Pertama TERTARIK - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali tertarik barang peninggalan Arya Wiraraja saat berkunjung ke Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang didamping Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Selasa (14/12/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Peristiwa Erupsi Gunung Semeru beberapa hari yang lalu, tepatnya Sabtu (04/12/2021) sore membuat mata publik fokus pada Kabupaten Lumajang. Bantuan dari berbagai daerah berdatangan ke Lumajang. Karena daerah ini yang paling terdampak dan menimbulkan puluhan korban jiwa, ribuan warga rusak dan puluhan ribu warga ikut diungsikan ke tempat yang dinilai aman. Apalagi, pasca erupsi pertama masih ada susulan dengan skala lebih kecil.

Sidoarjo termasuk salah satu daerah yang mengirimkan bantuan setelah 3 hari erupsi. Senin (06/12/2021) lalu, Pemkab Sidoarjo mengirim tujuh tenaga medis beserta obat-obatan. Besoknya, Selasa (07/12/2021), rombongan PKK Sidoarjo yang dipimpin Ketua PKK, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor datang langsung ke lokasi pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dengan membawa bantuan sembako dan mainan anak-anak.

Selang seminggu kemudian, tepatnya Selasa (14/12/2021) Pemkab Sidoarjo kembali mengirim bantuan uang tunai senilai Rp 575 juta yang dikumpulkan dari donasi Forkopimda dan pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Bantuan itu diserahkan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang.

Saat berkunjung ke Pendopo Arya Wiraraja inilah Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengajak Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) melihat-lihat barang bersejarah yang ada di dalam pendopo. Salah satunya adalah tempat tidur kuno. Menurut cerita Thoriq Haq tempat itu merupakan peninggalan Arya Wiraraja. Yakni penguasa pertama wilayah Lumajang sekaligus pernah menjadi penasehat Kerajaan Singosari. Tempat tidur kuno yang berada di salah satu ruang kamar utama Pendopo itu dipenuhi dengan ornamen ukiran yang menarik perhatian Bupati Sidoarjo.

Putra KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo ini selama ini memang memiliki ketertarikan dengan sejarah masa lalu, terutama sejarah kerajaan. Karena di Sidoarjo sendiri, merupakan daerah yang kaya akan sejarah. Seperti sejarah kerajaan Jenggala yang diyakini pusatnya berada di wilayah Sidoarjo.

Tempat tidur ini, terbuat dari kayu Jati tua dan masih terlihat kokoh. Hal ini menandakan jika tempat tidur Arya Wiraraja itu dirawat dengan baik oleh Pemkab Lumajang. Dari sisi artistik dan seni tampak mewah pada zamannya. Hanya sebagian kecil saja yang diperbaiki dengan sedikit sentuhan dan tambahan kayu Jati baru.

"Ini peninggalan sejarah yang memang harus dijaga. Sejarah masa lalu patut dipelajari dan menjadi cerita bagi peradaban masa sekarang dan masa yang akan datang," ujar Gus Muhdlor.

Diperkirakan usia tempat tidur penguasa pertama Lumajang itu sudah berumur lebih dari 700 tahun. Arya Wiraraja berkuasa di Lumajang pada abad 13 Masehi. Sebelum menjadi penguasa Lumajang, Arya Wiraraja sempat menjadi Adipati Sumenep di Pulau Madura.

"Arya Wiraraja ini sosok yang cerdas dan pekerja keras. Sama seperti halnya Airlangga pendiri kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Jenggala. Dua tokoh ini menjadi kebanggaan daerah masing-masing. Peninggalan Airlangga yang paling fenomenal di wilayah Sidoarjo membuat 7 (tujuh) bendungan air (bendungan Wringin Pitu) untuk mengaliri lahan pertanian. Tinggal sekarang ini, kita yang menjadi generasi penerus ini harus menjaga dan melestarikan yang dulu dengan susah payah dibangun nenek moyang," tegas Bupati muda alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Berbeda dengan Sidoarjo, di Lumajang ada petilasan Arya Wiraraja yang berada di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lamajang. Di komplek situs Biting ini banyak dipenuhi makam-makam kuno. Salah satunya diyakini masyarakat Lumajang adalah makam Arya Wiraraja.

Sedangkan petilasan Airlangga diyakini masyarakat berada di Gunung Penanggungan. Salah satunya adalah Situs Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan jejak Raja Airlangga di Sidoarjo dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan prasasti, seperti Prasasti Kamlagyan di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian. Prasasti Kamlagyan dibuat Airlangga Tahun 1.037 Masehi atau 959 Saka. Adv/Hel/Waw