Bupati Sidoarjo Terima Investor Tawarkan Teknologi Pengelolaan Sampah Jadi Listrik


Bupati Sidoarjo Terima Investor Tawarkan Teknologi Pengelolaan Sampah Jadi Listrik KUNJUNGAN - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menerima kunjungan tim investor pengelolaan sampah di TPA Jabon, Sidoarjo, Senin (15/07/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menerima kunjungan tim investor pengelolaan sampah di ruang transit pendopo Delta Wibawa, Senin (15/07/2019). Tim investor bernama Langenburg Technologies (LT) datang untuk mempresentasikan pengelolaan sampah menggunakan sistem teknologi, yakni memakai Plasma Gasifikasi Enchanced.

Teknikal Langenburg Technologies (LT), Hendri Suwarno mengatakan teknik pengolahan sampah menggunakan Plasma Gasifikasi Enchanced ini sebagai inti proses. Melalui teknik itu, pengelolaan sampah dapat mencapi 1.000 ton per hari. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi pengolaan sampah di Sidoarjo.

"Dengan sistem yang ramah lingkungan dalam pengolaan sampah, nanti tinggal ditambahkan air. Baik air laut maupun air sungai. Melalui teknik itu, pengelolaan sampah dapat lebih bermanfaat. Karena dapat menghasilkan energi listrik, air suling hingga bahab bakar baru yang bersih serta aman," katanya.

Tak hanya itu, kata Hendri teknik ini juga dapat menghasilkan garam murni. Apabila pengolahannya menggunakan air laut. Di sisi lain, dalam pengolahan, hanya akan mengeluarkan oksigen. Sehingga udara yang dikeluarkan dipastikan tidak mencemari lingkungan.

"Bahkan aman untuk lingkungan. Untuk investasinya, LT akan menanggung seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan mesin pengelolaan sampah hingga menyala dengan normal. Sedangkan Pemkab Sidoarjo tinggal menyiapkan lahan serta perlengkapan serta regulasinya. Termasuk menyiapkan bank garansi pembayaran tagihan yang timbul," tegasnya.

Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menegaskan upaya itu dapat menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di Sidoarjo. Sebab sampah di Sidoarjo terus meninggi setiap hari. Soal lahan dan regulasi, pihaknya akan menyiapkan keperluan pengelolaan sampah itu.

"Kami akan menyiapkan lahannya sesuai kebutuhan. Penggunaan teknologi itu cukup positif. Selain waktu pembangunan dinilai relatif cukup singkat, sekitar 6 bulan, kebutuhan lahan juga tidak terlalu besar. Sekitar 1.000 hingga 10.000 meter persegi untuk 10 hingga 100 megawatt (MW)," katanya.

Selain itu, ada tiga hal yang menjadi perhatiannya. Diantaranya dapat menghasilkan listrik, menghasilkan air murni dengan kapasitas besar hingga tak mengeluarkan polusi dan polutan dalam bentuk apapun. Serta dinilai ramah lingkungan. Karena itu, dalam pertemuan itu, Abah Ipul mengajak langsung tim investor LT ini, untuk melihat kondisi TPA di Jabon.

"Kalau melihat langsung nanti bisa diketahui, berapa lahan yang dibutuhkan dan kebutuhan lainnya," tandasnya. Waw