Bupati Sidoarjo Targetkan Program Kurma 2023 Sasar 2.400 Kelompok Usaha Perempuan


Bupati Sidoarjo Targetkan Program Kurma 2023 Sasar 2.400 Kelompok Usaha Perempuan SOSlALISASI - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali membuka acara Sosialisasi KURMA dan Bimbingan Teknis Pengisian Form Pengembangan Usaha Tahun 2023 di Fave Hotel, Sidoarjo, Senin (20/03/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UKM) Pemkab Sidoarjo kembali membuka program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma). Program yang ditargetkan menjaring sebanyak 2.400 kelompok usaha perempuan ini diharapkan tercapai.

Untuk memenuhi target itu, Dinas Koperasi dan UKM akan mengintensifkan sosialisasi kepada pelaku usaha perempuan yang tersebar di 18 Kecamatan. Sosialisasi ini, salah satunya terkait petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak). Hal ini, agar program Kurma 2023 yang diharapkan tersampaikan sampai dengan baik hingga tingkat RT dan RW.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dalam acara Sosialisasi KURMA dan Bimbingan Teknis Pengisian Form Pengembangan Usaha Tahun 2023 di Fave Hotel Sidoarjo menyampaikan kepada seluruh Camat dan Kepala Desa beserta perangkatnya harus benar-benar menyampaikan juklak dan juknis Dinas Koperasi dan UKM kepada RT dan RW secara menyeluruh. Tujuannya agar target sasaran pemberian Kurma Tahun 2023 ini bisa tercapai.

"Saya tegaskan kepada peserta yang hadir dalam kegiatan ini untuk benar-benar menyampaikan juklak dan juknisnya secara transparan serta berusaha secara optimal dan objektif. Termasuk sosialisasi ini harus lebih dimaksimalkan lagi agar target tercapai," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Senin (20/03/2023).

Selain itu, Gus Muhdlor menjelaskan program KURMA ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis bagi para kelompok UMKM perempuan yang mendapatkan bantuan.

"Program Kurma ini tidak ada pungutan biaya sama sekali. Semua kelompok usaha perempuan bisa mengajukan langsung. Dari program KURMA ini, kami berharap 5 tahun ke depan, sebanyak 8.467 RT RW di Kabupaten Sidoarjo memiliki UMKM unggulan," katanya.

Hal ini, lanjut Gus Muhdlor juga sesuai dengan perintah presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Yakni pertama dengan mencetak UMKM go to ekspor dan kedua Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

"Tercatat Tahun 2022 kemarin, Sidoarjo mampu mencetak 300 UMKM go to ekspor. Kedua, kita harus mempermudah pelaku UMKM untuk mendapatkan perizinan, bantuan sertifikasi halal, hingga nantinya setiap rapat baik tingkat dinas atau kecamatan wajib menyuguhkan produk dari UMKM Sidoarjo sendiri," tegas Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Sidoarjo, M Edy Kurniadi menegaskan pelaksanaan Kurma berbeda dengan tahun lalu. Kali ini untuk pengisian form pendaftaran penerima KURMA dilakukan secara online join dengan aplikasi SiPraja. Hal ini untuk transparansi informasi kepada publik. Sedangkan tahun lalu, banyak pendaftar program KURMA yang bertanya-tanya alasan mengapa tidak lolos pemanfaatan dana KURMA.

"Karena itu, tahun ini dibikin online agar pendaftar bisa mengetahui secara rinci dan lengkap apa saja persyaratan yang dibutuhkan. Serta peserta yang lolos bisa mengetahui siapa-siapa saja agar tidak ada lagi yang disembunyikan atau dicurangi," ungkap Edy.

Sementara salah seorang anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, Denny Hariyanto mengakui anggaran Kurma Tahun 2023 ini naik dibandingkan tahun sebelumnya. Jika Tahun 2022 lalu dianggarkan Rp 20 miliar untuk program KURMA, Tahun 2023 ini dinaikkan lebih banyak lagi. Apalagi APBD Tahun 2023 ini mencapai Rp 5,4 triliun.

"Nanti akan ada pelatihan untuk masing-masing kelompok yang akan difasilitasi dinas. Misalnya pelatihan packaging. Kami berharap KURMA tahun ini diberikan dengan tepat sasaran kepada 2.400 kelompok baru agar tidak hanya dapat bantuan saja. Tapi juga bisa menjadi program ketahanan rumah tangga sesuai dengan Perbup 61 Tahun 2022," pintah politisi PKS ini.

Sedangkan mantan Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan alias Gus Wawan menilai jika dahulu Sidoarjo memiliki tagline Sidoarjo Kota UMKM. Hal itu, terbukti nyata. Apalagi pada saat pandemi Covid-19 lalu beberapa UMKM di Sidoarjo masih bertahan.

"Saat ini, pemerintah hanya sebagai fasilitator saja karena dunia UMKM ini memang menjadi penyangga negara. Kami berharap program KURMA ini tidak hanya politisasi kegiatan saja. Tetapi, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan pelaku UMKM di Sidoarjo," tandas politisi PKB ini.

Peserta sosialisasi dan bimtek KURMA ini terdiri dari perwakilan 18 Kecamatan yang ada di Sidoarjo. Mereka terbagi menjadi 4 sesi. Sesi pertama dan kedua digelar di Fave Hotel Sidoarjo hari ini. Sedangkan sesi ketiga dan keempat digelar di Neo Hotel, Waru, Sidoarjo dan Luminor Hotel, Sidoarjo. Hel/Waw