Sidoarjo (republikjatim.com) - Percepatan penurunan stunting perlu adanya kolaborasi dan akselerasi dari hulu hingga hilir. Kegiatan Kick off Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Pendopo Delta Wibawa dibuka Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, Kamis (09/03/2023). Kegiatan ini sebagai upaya fundamental yang dilakukan dari hulu.
Penurunan stunting membutuhkan strategi dan kolaboratif yang berkesinambungan. Salah satu upayanya melalui pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga ini yakni peningkatan kualitas pelayanan pada kelompok prioritas seperti Calon Pengantin (Catin), ibu hamil dan ibu menyusui.
"Upaya akselerasi Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Pemkab Sidoarjo membentuk 1.604 TPK. Jumlah totalnya ada 4.812 orang dari unsur bidan, kader PKK dan Kader KB," ujar Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali kepada republikjatim.com, Kamis (09/03/2023).
Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini menjelaskan TPK ini menjadi aktor dalam mengawal percepatan penurunan stunting. Tim ini yang mengupas permasalahan stunting dari tingkat desa/kelurahan hingga keluarga.
"Saya Optimis dengan TPK percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo sebesar 14 persen pada Tahun 2024 bisa tercapai," ungkap Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Pemkab Sidoarjo, Syaf Satriawarman menjelaskanTPK sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting. Untuk peningkatan SDM TPK melalui pendampingan dan pelaporan aplikasi Elsimil.
"Sasarannya, keluarga beresiko stunting seperti pada Calon Pengantin (Catin), ibu hamil, ibu nifas dan Baduta (Balita dan Anak Usia 0-59 bulan)," tegasnya.
Dalam kegiatan kick off ini menjadi semangat dalam percepatan penurunan stunting dari hulu.
"Intensitas pendampingan TPK ini menjadi motor penggerak percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan," tandasnya. Hel/Waw
