Bupati Sidoarjo Lantik Ratusan Pejabat Eselon II, III dan IV, Bachruni Jabat Kepala Dinas PU CKTR


Bupati Sidoarjo Lantik Ratusan Pejabat Eselon II, III dan IV, Bachruni Jabat Kepala Dinas PU CKTR LANTIK - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melantik 202 pejabat salah satunya Kepala Dinas Perikanan, M Bachruni Aryawan yang dilantik menjadi Kepala Dinas PU CKTR di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (23/12/2022) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama serta administrator dan pengawas dilakukan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (23/12/2022) sore. Ada sekitar 202 pejabat yang dilantik sebagai penyegaran organisasi di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Salah satunya, Ir Mochamad Bachruni Aryawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan dilantik sebagai Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PU CKTR) Pemkab Sidoarjo. Mochamad Bachruni Aryawan menjadi satu-satunya pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini.

Gus Muhdlor meminta pejabat yang dilantik dapat mengikuti perubahan pelayanan yang mengarah pada digitalisasi. Menurutnya, pelayanan digitalisasi menjadi tuntutan jaman. Karena itu, setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengikutinya. Salah satunya, dengan terus berinovasi menciptakan pelayanan bagi masyarakat secara digital.

"Era digital menuntut kita terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, saya berharap kepada semua yang hadir agar tidak berhenti meningkatkan kapasitasnya," ujar Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Jumat (23/12/2022) sore.

Selain itu, Gus Muhdlor menekankan ASN harus menjadi pelayan masyarakat. Tanggung jawab itu juga harus diemban sebaik-baiknya. Dirinya tidak ingin ada yang lari dari tanggung jawab itu. Lari dari tugas yang diberikan dan enggan untuk berinovasi dalam memberikan pelayan ke masyarakat.

"Kita ini adalah pelayan masyarakat. Jangan pernah melarikan diri dari 'pertarungan' atau enggan memegang tanggung jawabnya. Orang bisa menerima haknya, tetapi tanggung jawabnya juga harus selalu dipegang," pintah Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Gus Muhdlor menjelaskan mutasi ini menjadi hal yang biasa dalam suatu organisasi. Menurutnya, mutasi sebagai bentuk penyegaran organisasi. Namun juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Dengan beberapa wajah baru dalam suatu organisasi diharapkan ada perubahan yang lebih baik.

"Kami meminta pejabat baru untuk dapat langsung beradaptasi. Perubahan (penempatan jabatan baru) itu akan selalu membersamai kita. Tinggal nanti adaptasinya. Yang penting dapat melaksanakan tugas dengan baik," tegas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara dalam kesempatan itu, putra Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat ini menjamin mutasi jabatan yang dilakukannya ini bebas dari suap. Ia meminta masyarakat melaporkan jika mengetahui hal itu. Begitu pula jika ada seseorang yang mengatasnamakan dirinya ingin memperoleh keuntungan dari mutasi kali ini, dirinya meminta agar segera melapor ke polisi.

"Karena mutasi seperti ini dilakukan secara transparansi. Kalau dalam momentum mutasi kali ini ada yang merasa keluar dana atau keluar anggaran ke siapa pun, secepatnya laporkan. Karena saya jamin hal itu tidak ada dalam mutasi kali ini," tandasnya. Hel/Waw