Bupati Minta Desa Terinovatif di Sidoarjo Diberi Penghargaan


Bupati Minta Desa Terinovatif di Sidoarjo Diberi Penghargaan BUKA - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah membuka acara pameran Program Inovasi Desa (PID) di lapangan Indoor Tenis GOR Sidoarjo dengan memukul gong, Kamis (08/11/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah meminta Kementerian Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI memberikan penghargaan (reward) untuk desa-desa yang memiliki inovasi menunjung desa mandiri. Penghargaan ini, agar desa lainnya termotivasi untuk memajukan dan mengembangkan desanya masing-masing melalui pengembangan potensi lokal desa.

"Kami meminta desa yang memiliki gagasan dan ide terambil serta menjadi desa terinovatif dan kinerjanya baik diberi penghargaan (reward). Kemudian di datangi dan ditinjau. Karena Sidoarjo banyak desa inovatif," terang Saiful Ilah kepada republikjatim.com, Kamis (08/11/2018).

Lebih jauh, pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini bakal meminta Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI agar menghapus desa di Sidoarjo masuk kategori desa tertinggal. Alasannya di Sidoarjo sudah tak ada lagi desa tertinggal. Selain semua sudah beraspal jalannya, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga sangat mudah.

"Karena di Sidoarjo sudah tidak adalagi desa terpencil. Semua semi perkotaan ditunjang infrastruktur yang memadai. Apalagi di Sidoarjo banyak desa terampil. Kalau tak ada reward dari Presiden atau Gubernur nanti biar dibuatkan reward dari Bupati," tegasnya.

Selain itu, Bupati 2 periode ini berharap dalam perspektif Desa Membangun masih terkendala adanya keterbatasan kapasitas aparat pemerintah dan masyarakat desa, kualitas tata kelola maupun sistem pendukung yang berwujud regulasi dan kebijakan. Hal ini berdampak pada kualitas perencanaan dan pelaksanaan termasuk pengendalian serta pemanfaatan Dana Desa (DD) dalam rangka pembangunan desa menjadi kurang optimal yang berimbas tidak maksimalnya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

"Untuk mengatasi kondisi itu, Pemerintah Pusat melalui Kemendesa PDT dan Transmigrasi menghadirkan PID yang didalamnya ada ajang Bursa Inovasi Desa (BID). Karena itu, dalam BID ke-2 ini diharapkan 322 desa dapat mengisi kartu ide terkait kebutuhan inovasi yang dikehendaki serta mau berkomitmen mengisi kartu komitmen dalam BID 2018," paparnya.

Sementara Kepala DPMD P3A KB Sidoarjo, Moh Ali Imron menegaskan proses pelaksanaan BID kedua Tahun 2018 bagian penting dari implementasi Program Inovasi Desa (PID) yang kini tengah dipadukan untuk menjadi penunjang bagi efektifitas pelaksanaan Program Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD) sudah berjalan dengan sangat baik. Apalagi dalam BID kali ini, ada 42 video capturing ide inovasi yang terhimpun dari sejumlah desa yang mewakili 18 kecamatan di Sidoarjo.

"Semoga capturing ide inovasi Sidoarjo ini ada yang bisa jadi menu inovasi di tingkat nasional. Karena PID mendorong munculannya inovasi serta pembaruan dalam proses penggunaan dana desa melalui proses pengelolaan serta transfer pengetahuan yang sistematis, terencana dan partisipatif agar semakin efektif, optimal dan tepat sasaran," ungkapnya.

Sedangkan Koordinator Tenaga Ahli TPP P3MD Sidoarjo, Ulul Azmi menguraikan proses BID 2019 terkait kartu ide dan kartu komitmen terkumpul sebanyak 243 kartu. Total kartu awal yang terekapitulasi TIK ada 243 kartu yang terbagi atas 127 kartu ide dan 116 kartu komitmen. Data ini masih belum secara keseluruhan, karena beberapa pemdes masih ada yang belum setor kedua kartu fasilitas BID 2018 itu.

"TIK dan TPID serta TPP P3MD Sidoarjo akan memproses sosialisasi pasca BID agar pemahaman dan transfer pengetahuan terkait PID bisa dimaksimalkan. Data yang dihimpun dari TIK Sidoarjo dan TPP P3MD Sidoarjo terdapat 42 capturing ide inovasi yang berhasil divisualisasikan dalam bentuk video itu," pungkasnya. Waw