Bunda Ainun Titip Program, Gus Muhdlor Siapkan Pemberdayaan Perempuan Sidoarjo


Bunda Ainun Titip Program, Gus Muhdlor Siapkan Pemberdayaan Perempuan Sidoarjo SILATURRAHMI - Cabup Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bersilaturrahmi dengan PC dan PAC Muslimat NU Sidoarjo di salah satu rumah makan di Desa Kalipecabehan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jumat (18/09/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menggelar kegiatan silaturrahmi tim relawan perempuan se Kabupaten Sidoarjo di salah satu rumah makan yang ada di Desa Kalipecabehan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jumat (18/09/2020). Dalam kegiatan ini dihadiri para Pengurus Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Sidoarjo.

Tidak hanya itu, dalam acara ini juga dihadiri Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah yang sebelumnya juga getol bakal mencalonkan diri menjadi Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sidoarjo melalui PKB. Akan tetapi, persaingan memperebutkan rekomendasi PKB itu, seola sudah mencair dalam pertemuan itu.

"Sekarang sudah tidak ada masalah apa pun. Kalau ada pihak lain yang ingin menggoreng-goreng isu yang dapat memecah keutuhan keluarga Muslimat Sidoarjo itu harus diwaspadai. Saya muslimat harus tetap kompak dan solid," ujar Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah dalam sambutan acara silaturrahmi itu.

Lebih jauh, anggota DPRD Sidoarjo yang juga anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Sidoarjo ini menitip pesan jika Gus Muhdlor terpilih menjadi Bupati Sidoarjo. Pesan itu yakni agar Gus Muhdlor memperhatikan beberapa program pemberdayaan perempuan. Selain itu, soal pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pengembangan sektor pendidikan dan pembangunan destinasi wisata.

"Kami minta ketiga program itu harus menjadi perhatian, kalau Gus Muhdlor menjadi Bupati Sidoarjo," pintahnya.

Penasehat PC Muslimat NU Sidoarjo, Hj Fatmah Assegaff meminta PC Muslimat NU Sidoarjo tetap solid dan utuh. Kendati dalam situasi mendekati Pilkada, pihaknya menyarankan semua perempuan Sidoarjo, khususnya muslimat untuk tetap utuh dalam memberi dukungan kepada Gus Muhdlor dalam Pilkada 2020.

"Saya minta, jangan sampai (muslimat) terpecah-pecah. Semua harus satu suara untuk Gus Muhdlor. Insyaallah Sidoarjo selamanya akan hijau," tegasnya.

Sementara menanggapi sejumlah permitaan itu, Cabup Sidoarjo, Gus Muhdlor menyiapkan beberapa program pemberdayaan perempuan. Menurutnya, perempuan Sidoarjo harus menjadi objek dari pembangunan di Sidoarjo. Diantaranya program Perempuan Tangguh, Perempuan Hebat dan Perempuan Cerdas.

"Ini bisa menjadikan muslimat sebagai wadah dakwah sekaligus wadah pemberdayaan perempuan Sidoarjo. Baik soal pemberdayaan perekonomian maupun pendidikan," ungkapnya.

Bagi Alumni Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini sebenarnya Sidoarjo tidak layak disebut sebagai penyangga Kota Surabaya. Alasannya, karena Sidoarjo mampu mandiri di segala sektor. Terutama jika dilihat dari APBD Pemkab Sidoarjo. "APBD cukup besar Rp 5,2 triliun lebih. Artinya Sidoarjo sangat mampu mewujudkan kemandirian itu. Siap menciptakan pusat perekonomian, perbelanjaan maupun pemberdayaan UMKM di Kota Delta. Kedepan Sidoarjo bukan hanya sebagai tempat tidur orang Surabaya, tapi bakal mampu memutar perekonomian Sidoarjo, secara penuh," jelas CEO Sidoresik ini.

Gus Muhdlor berharap dengan menggerakkan Muslimat Sidoarjo di segala bidang, maka harapan dan keinginan merubah Sidoarjo bisa tercapai.

"Kami menilai, gerakan Muslimat ini salah gerakan terbaik, bukan hanya saat Pilkada, tapi juga dalam hal membangun komitmen bersama dalam pemberdayaan perempuan Sidoarjo," tandas Direktur Pendidikan Ponpes Bumi Sholawat Lebo ini. Hel/Waw