BHS - Taufiq Ajak Ibu-Ibu Manfaatkan Pasar Krempyeng untuk Memecah Kerumunan di Pasar Kecamatan Saat Pandemi


BHS - Taufiq Ajak Ibu-Ibu Manfaatkan Pasar Krempyeng untuk Memecah Kerumunan di Pasar Kecamatan Saat Pandemi DIALOG - Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi Pasar Krempyeng Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi, Sidoarjo untuk menampung aspirasi pedagang dan pengunjung pasar, Senin (05/10/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Bambang Haryo Soekartono - M Taufiqulbar (BHS-Taufiq) mengajak kalangan ibu rumah tangga untuk memaksimalkan belanja ke pasar-pasar setingkat RW dan Desa/Kelurahan. Alasannya, hal itu untuk memecah kerumunan yang ada di pasar tradisional tingkat kecamatan di masa pandemi Covid-19.

"Ekonomi kerakyatan harus dihidupkan. Kalau ibu-ibu tidak ke belanja pasar (tradisional), namanya bukan ibu-ibu tapi bapak-bapak. Karena belanja di pasar ada seninya tawar menawar. Terutama saat belanja komoditas pokok," ujar BHS kepada republikjatim.com, Senin (05/10/2020) saat mengunjungi Pasar Krempyeng Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi, Sidoarjo.

Cabup yang diusung lima partai dengan jumlah 18 kursi di dewan ini berharap seluruh masyarakat bisa memanfaatkan pasar layaknya Pasar Krempyeng Sugihwaras ini. Bahkan kalangan ibu-ibu diharapkan sebisa mungkin memanfaatkan pasar tradisional tingkat Rukun Warga (RW).

"Kalau saya diamanani bupati, saya minta Dinas Pasar memperhatikan semua pasar baik tingkat RT, RW, Desa/Kelurahan hingga tingkat Kecamatan. Meski tidak harus mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI). Minimal dilengkapi toilet, penampungan sampah, disiapkan pos dan tenaga keamanan serta tempat mainan anak-anak," imbuh Alumnus Teknik Perkapalan, ITS Surabaya ini.

Menurut mantan anggota DPR RI ini, jumlah pedagang Pasar Krempyeng Sugihwaras ada sekitar 100 pedagang. Jumlah pedagang itu, lebih banyak dibandingkan di Pasar Kecamatan Tarik yang pedagangnya hanya 69 orang. Akan tetapi di Pasar Tarik dilengkapi dengan kantor, pemadam dan petugas keamanan.

"Jadi nanti harus ada manajemen khusus di pasar tradisional baik setingkat RT, RW, Desa/Kelurahan, dan setingkat Kecamatan. Karena Pasar Krempyeng Sugihwaras ini mampu memecah pengunjung di sejumlah pasar tradisional tingkat Kecamatan di tengah pandemi Covid-19," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Saat ini, lanjut Cabup yang berpasangan dengan Cawabup M Taufiqulbar ini menjelaskan jika Pasar Krempyeng Sugihwaras berada di lahan Fasilitas Umum (Fasum) Super Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet). Tujuannya, agar masyarakat tidak mendekat ke Sutet itu. Akan tetapi, penggunaan pasar ini hanya bersifat beberapa jam karena pasar tidak beroperasi selama 24 jam penuh. Hanya saja, digunakan pedagang mulai pagi hingga siang hari.

"Karena hanya dipakai pagi, maka pedagang tidak terpengaruh Sutet. Pasar ini bisa dimanfaatkan masyarakat agar tidak perlu ke pasar kecamatan untuk mengurai massa di tengah masa pandemi Covid-19. Para pedagang ini, sudah memberikan kemudakan bagi masyarakat dalam berbelanja agar tidak jauh-jauh menuju pasar besar. Bahkan bisa jadi sarana hiburan," jelasnya.

Sementara itu, BHS menyarankan Pasar Krempyeng juga menyediakan dagangan yang berhubungan dengan anak-anak. Termasuk tempat mainan anak-anak. Hal ini agar ibu-ibu mau belanja ke pasar dengan desakan anak-anak yang membutuhkan hiburan dan mainan itu.

"Fasilitas lain yang harus ada adalah tempat penampungan sampah. Bahkan sampah itu bisa didaur ulang untuk mengurangi retribusi sampah bagi pedagang agar bisa digratiskan. Sekaligus agar sampah tak dibuang dan menumpuk di TPA Jabon," tandasnya. Hel/Waw