BHS Dorong Kampung Bordir Jabon Bergeliat Kembali


BHS Dorong Kampung Bordir Jabon Bergeliat Kembali ASPIRASI - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berkeinginan menghidupkan kembali Kampung Bordir Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Sidoarjo lantaran di masa generasi kedua banyak yang gulung tikar, Rabu (22/04/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berkeinginan dan berusaha mendorong Kampung Bordir di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Sidoarjo bergeliat kembali. Ini menyusul, kampung bordir yang sebelumnya hampir seluruh rumah memiliki usaha bordir dan konveksi, kini hanya tinggal beberapa gelintir saja yang meneruskan usaha turun temurun yang memasuki generasi kedua itu.

Salah satunya yang bertahan usaha milik pasangan suami istri, Said Ridho dan Naning. Pengusaha dengan nama Busaha dan Bordir Al Mubarok ini mengaku sebagai generasi penerus kedua di sentra kampung bordir ini. Usaha ini digelutinya sudah sejak Tahun 1995 silam. Produksinya tidak hanya bordir, akan tetapi juga ada konveksi dan baju muslim.

"Dulu hampir semua rumah memiliki usaha seperti saya ini. Sekarang sudah gulung tikar semua. Tinggal beberapa saja karena kalah bersaing dengan produk dari Bandung, Jawa Barat. Usaha ini bisa bertahan dengan inovasi produk serta meminimalisir masalah permodalan dan pemasaran," kata Said Ridho didampingi istrinya Naning kepada republikjatim.com, Rabu (22/04/2020).

Kendati masih memiliki 17 tenaga kerja, kata Said selama ini dirinya hanya mengenal pinjaman modal konvensional. Pihaknya belum mengenal adanya pinjaman modal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan. Untuk melayani permintaan dari Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Surabaya pihaknya mengandalkan dengan memproduksi baju muslim dan muslimah serta seragam Taman Pendidikan Al Quran (TPA).

"Sekarang pemasarannya tinggal di wilayah Jatim saja. Dulu saat sentra kampung bordir ini ramai, kami kewalahan melayani pasar Sumatera maupun Kalimantan," ungkapnya.

Menanggapi keluhan pengusaha bordir dan konveksi soal permodalan dan pemsaran itu, BHS menyatakan siap mengembangkan kampung bordir ini. Oleh karenanya, saat dirinya melaksanakan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker itu menyempatkan diri melihat sejumlah potensi di sejumlah wilayah di Sidoarjo.

"Hasil produksi para pemilik usaha bordir dan konveksi ini sangat bermutu dan sudah layak mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI). Meski sekarang tinggal beberapa pengusaha saja, saya siap mengembangkan lagi kampung bordir ini. Apalagi bukan hanya baju muslim mereka juga mampu membuat Alat Pelindung Diri (APD)," tegas Bambang Haryo.

Bambang yang juga mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan dia mencontohkan produk baju kokoh sangat layak digunakan. Karenanya pihaknya mendorong sejumlah bank masuk ke kampung bordir ini untuk membantu para pengusaha konveksi dan bordir itu. Yakni bank mau mengambil alih pinjaman modal konvensional dengan KUR.

"Seharusnya sejumlah UMKM konveksi dan bordir ini sudah bisa menikmati KUR karena tahun 2020 sudah dikucurkan pemerintah pusat mencapai Rp 190 triliun. Tapi para pemilik UMKM ini masih menggunakan pinjaman modal konvensional yang bunganya cukup besar dan memberatkan. Tujuan lain kalau kampung bordir bergeliat pendapatan dan perekonomian Sidoarjo meningkat," ungkapnya.

Sedangkan potensi yang harus dikembangkan, lanjut politisi Gerindra ini adalah soal mempermudah perizinan, mendorong sertifikasi SNI, serta pemasarannya akan disiapkan di sentra market Sidoarjo di pinggir jalan tol.

"Kami yakin dengan berbagai langkah itu produksi UMKM konveksi dan bordir naik dan yang utama kami akan kenalkan UMKM ini ke Jatim dan ke sejumlah kota besar lainnya agar permintaan naik," jelasnya.

Sementara Ketua DPD Golkar Sidoarjo, Warih Andono menegaskan jika UMKM kampung bordir seharusnya mendapatkan perhatian Pemkab Sidoarjo. Selain itu, juga harus terus diberi pembinaan baik permodalan maupun soal pemasaran dan inovasi produk.

"UMKM kampung bordir ini harus dikembangkan melalui program pembinaan berkala dan kontinyu," tandasnya. Hel/Waw