Surabaya (republikjatim.com) - Para pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Surabaya menggelar audiensi dengan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Pertemuan itu digelar di ruang kerja Walikota di lantai 2 Balai Kota Surabaya, Rabu (06/09/2023).
Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, para pengurus SMSI ingin menjalin silaturahmi dengan Pemkot Surabaya. Sekaligus berdiskusi gayeng tentang pembangunan di Kota Pahlawan itu.
Ketua SMSI Kota Surabaya, Iskandar mengatakan SMSI ingin berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya. Menurutnya, sejumlah program kerja yang bakal dilakukan SMSI Surabaya memiliki konsep yang sama dengan lembaga eksekutif di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu.
"Pertemuan itu selain kami mengenalkan para pengurus SMSI Kota Surabaya, juga terdapat beberapa program yang bisa dikolaborasikan dengan Pemkot Surabaya," ujar Iskandar kepada republikjatim.com, Rabu (06/09/2023).
Pria yang akrab disapa Isa ini menjelaskan SMSI tidak hanya memiliki program tentang dunia pers. Menurutnya, salah satu program kerja yang diusung tentang pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pendidikan. Di bidang ekonomi kerakyatan, SMSI mendukung penuh upaya Pemkot Surabaya untuk membangkitkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sekarang ini UMKM Surabaya sudah naik kelas, kini saatnya go international. Dengan UMKM yang semakin berkembang, perekonomian akan tumbuh. Kalau perekonomian naik, otomatis akan mengentas pengangguran dan kemiskinan," ungkap Isa.
Sedangkan di bidang pendidikan, Isa menguraikan SMSI Surabaya mendukung Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA). SMSI juga siap memberikan support agar Surabaya segera menjadi KLA dunia.
"Artinya ada peningkatan soal penilaian KLA itu dari tingkat nasional menuju internasional. Atau bahkan dunia," tegasnya.
Sementara Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyambut hangat kedatangan para pengurus SMSI Surabaya itu. Eri menyatakan membuka tangan untuk berkolaborasi antara SMSI Surabaya dengan Pemkot Surabaya.
"Dalam banyak kesempatan saya selalu katakan, Pemkot Surabaya tidak bisa sendirian membangun kota ini. Butuh keterlibatan semua pihak, untuk saling bekerja sama dalam membangun kota ini. Dengan keguyuban serta gotong royong, kami yakin pembangunan berjalan sesuai relnya," papar Eri Cahyadi.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini menambahkan pihaknya sudah menjalin mitra kerjasama dengan banyak lembaga. Salah satunya, dengan perguruan tinggi dalam upaya penanganan stunting. Menurutnya, pada Tahun 2021 lalu, jumlah stunting adalah 28,9 persen. Angka ini setara dengan 6.772 balita. Namun jumlah itu, sekarang sudah turun drastis menjadi tinggal 4,8 persen (923 balita).
"Kami pun menargetkan tahun ini Surabaya bakal zero stunting," pintanya.
Menurut Eri, dengan keberhasilan itu, yang hebat bukanlah pemimpin atau Walikotanya, akan tetapi masyarakatnya. Hal ini menjadi bukti, gotong royong masyarakat Surabaya sangat luar biasa.
"Karenanya, saya menyambut kepedulian SMSI Surabaya yang ingin berkolaborasi untuk membangun kota ini," urainya.
Eri juga menuturkan pentingnya menumbuhkan perekonomian kerakyatan. Upaya itu, sudah dilakukan Pemkot Surabaya, diantaranya dengan menghidupkan kembali Jalan Tunjungan dengan konsep Tunjungan Romansa dan kini kawasan itu sudah ramai dikunjungi masyarakat.
"Bahkan di Hari Sabtu atau Minggu, omzet satu stan UMKM di Tunjungan Romansa bisa mencapai Rp 5 juta," katanya.
Selain itu, Eri menjabarkan telah membuka Adventure Land Romokalisari. Di sana, jika hari libur rata-rata didatangi 3.000 pengunjung. Sedangkan yang mengelola diserahkan ke warga sekitar Romokalisari.
"Kami berharap SMSI dapat memberi masukan untuk menjadikan Surabaya agar semakin lebih baik. Kami juga mengajak SMSI Surabaya bersama-sama membangun Kota Pahlawan ini. Karena banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama. Mari bergotong royong membangun Surabaya untuk kepentingan dan kemaslahatan umat," pungkasnya. Hel/Waw
