Bertemu Emak-Emak di Krian, BHS Disambati Harga Sembako Hingga Minimnya Fasilitas Pendidikan


Bertemu Emak-Emak di Krian, BHS Disambati Harga Sembako Hingga Minimnya Fasilitas Pendidikan SELFIE - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) beserta istri, Ny Asrilia Kurniati menjadi rebutan selfie puluhan kalangan emak-emak PPHD se Krian di salah satu rumah makan di Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Selasa (18/08/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bertemu puluhan emak-emak yang tergabung dalam Pergerakan Pengajian Al Hidayah Desa (PPHD) se Kecamatan Krian, Selasa (18/08/2020). Pertemuan dalam rangka konsilidasi itu, BHS yang hadir bersama istrinya, Ny Asrilia Kurniati itu disambati berbagai persoalan yang tengah mengemukan di kalangan masyarakat Sidoarjo barat.

Sejumlah persoalan itu, diantaranya soal harga kebutuhan pokok yang makin meningkat, sandangan, pangan dan pangan. Selain itu, juga disambati soal minimnya fasilitas kesehatan mulai puskesmas hingga rumah sakit serta minimnya SMA dan SMK Negeri yang menyebabkan siswa dan siswi potensial secara akademik justru tidak dapat masuk ke sekolah negeri. Hal ini lantaran diterapkan sistem zonasi untuk masuk sekolah negeri itu.

"Saat dialog saya menerima banyak sekali keluhan dari para ibu-ibu (emak-emak). Mulai tentang permasalahan kehidupan terutama mahalnya harga pangan (kebutuhan pokok). Ini tentu harus dicarikan jalan solusinya. Karena akan berpengaruh terhadap kesehatan para generasi muda. Saya khawatir kalau harga kebutuhan mahal, secara terus-menerus seperti ini, kalau tidak diperbaiki mulai sekarang generasi stunting akan bertambah," ujar BHS kepada republikjatim.com, Selasa (18/08/2020) usai berdilog dengan kalangan emak-emak ini.

Tidak hanya persoalan pangan, lanjut BHS yang juga mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini juga disambati soal sandang dan papan. Hal itu menggugahnya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan warga Sidoarjo.

"Sandang dan papan akan kita dorong nantinya agar harganya terjangkau. Kalau saya jadi Bupati Sidoarjo akan difasilitasi dengan mendorong pengusaha yang ada di wilayah Sidoarjo yang membidangi soal kebutuhan sandang, pangan dan papan agar lebih murah dan terjangkau kalangan masyarakat Sidoarjo," imbuhnya.

Masalah lainnya, kata Bacabup Sidoarjo yang sudah mengantongi rekomendasi resmi Partai Gerindra ini adalah permasalahan kesehatan. Yakni soal susah dan mahalnya biaya kesehatan. Hal ini dipicu persoalan minimnya fasilitas Puskesmas dan Rumah Sakit.

"Tentu ini harus diinisiasi dengan penambahan puskesmas karena sekarang jumlah tidak sebanding (seimbang) dengan jumlah penduduk yang ada di Sidoarjo. Ini disebabkan karena maraknya industri yang meningkat demikian tajam. Jadi ini harus diimbangi dengan jumlah puskesmas. Karena tugas puskesmas tidak hanya kuratif tapi juga preventifnya. Ini juga akan kita realisasikan," tegas Alumnus Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini.

Sementara keluhan terakhir masalah di bidang pendidikan yang ada di Sidoarjo. Terutama minimnya SMA dan SMK Negeri yang sangat minim. Hal ini memicu tidak bisa mengakomodir kebijakan dari pusat soal Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi.

"Kebijakan itu yang dirasa kurang berpihak kepada putra dan putri orangtua yang benar-benar juara kelas secara akademik. Kita tentunya akan mengakomodir pendidikan menjadi cukup, termasuk penambahan sekolah negeri. Kita akan menambah lagi sarana prasarana pendidikan agar merata," tandasnya. Zak/Hel/Waw