Bersama SMK Lain di Jatim, Ratusan Siswa SMK YPM 8 Langsung Tes Kerja


Bersama SMK Lain di Jatim, Ratusan Siswa SMK YPM 8 Langsung Tes Kerja TES KERJA - Puluhan siswa dan siswi SMK YPM 8 Sidoarjo beserta siswa SMK lainnya mengikuti tes masuk kerja yang dilaksanakan PT Indomarco dan PT Inticel di sekolah yang ada di JL Raya Desa Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Jumat (04/05/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan siswa dan siswi SMK YPM 8 Sidoarjo langsung mengikuti tes penerimaan kerja, Jumat (04/05/2018). Padahal, pengumuman kelulusan baru saja mereka terim kemarin.

Ratusan siswa ini mengikuti tes dibagi dalam 3 kelas. Rinciannya dua kelas untuk mereka yang mengikuti seleksi penerimaan kerja di PT Indomarco (Indomart) dan satu kelas lainnya penerimaan karyawan dari PT Intisel. Namun demikian, peserta untuk penerimaan karyawan kali ini, bukan hanya untuk lulusan SMK YPM 8 Sidoarjo. Akan tetapi sejumlah alumnus SMK di Jatim lainnya.

"Untuk bursa tes kerja hari ini, pesertanya melebihi kuota yang ditentukan perusahaan. Karena yang ikut tes bursa kerja mulai tahun ini bukan hanya siswa siswi kami, tapi juga ada dari SMK dari kabupaten lainnya," terang Waka Humas SMK YPM 8 Sidoarjo, Didik Teguh Wahyudi kepada republikjatim.com, Jumat (04/05/2018).

Menurut Didik berdasarkan datanya, sejumlah peserta bursa kerja ini diantaranya siswa siswi SMK asal Jombang, Nganjuk Trenggalek, dan Lamongan. Namun sebagian peserta dari Lamongan tidak bisa masuk ruang tes lantaran terlambat. Saat tes sudah berlangsung pada sesi materi kedua para lulusan SMK itu baru tiba di SMK YPM 8 Sidoarjo yang ada di JL Raya Desa Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo itu.

"Karena kami harus mengikuti aturan HRD (SDM) perusahaan. Yang terlambat ya terpaksa tidak bisa ikut tes bursa kerja hari ini. Namun kalau perusahaan memberikan kelonggaran akan diikutkan tes di masing-masing perusahaan setelah di sekolah ini selesai," imbuhnya.

Didik menguraikan untuk lulusan Tahun 2018 ini, PT Indomarco menetapkan quota sebanyak 60 orang siswa. Sedangkan untuk PT Intisel menetapkan kuota sebanyak 22 siswa.

"Dari 10 perusahaan yang selama ini bekerjasama dengan sekolah kami, 5 perusahaan siap datang untuk langsung melaksanakan tes penerimaan bursa kerja. Sisanya bakal didatangi perusahaannya sambil siswa membawa lamarannya," tegas guru pengampuh PPKN ini.

Sejumlah perusahaan lain yang siap menerima lulusan SMK YPM 8 Sidoarjo itu diantaranya PT Daichi yang ada di PIER Rembang, Kabupaten Pasuruan. Perusahaan Jepang ini setiap tahun menerima 20 siswa lulusan SMK YPM 8 Sidoarjo. Jika Tahun 2017 kuotanya 20 siswa pada Tahun 2018 ini juga menerima 20 siswa.

"Perusahaan ini sudah percaya dengan kami dan sudah ada MoUnya. Jadi siswa lulusan sekolah ini yang kami kirim pasti diterima di perusahaan Jepang ini. Karena yang dibutuhkan punya keahlian khusus yakni Teknik Permesinan," ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjut Didik juga ada PT Datrindo di Gedangan menyediakan kuota 100 karyawan, PT Kuroma Engginering Desa Bogem, Sukodono menyediakan kuota 3 karyawan, Pabrik Genteng Bambe, Gresik menyediakan 4 kuota karyawan serta PT Skyline Wonoayu menyediakan kuota 2 karyawan dengan keahlian Autocad.

"Jadi separuh siswa lulusan sekolah kami memang bisa langsung kerja. Sisanya kebanyakan masih akan melanjutkan kuliah," paparnya.

Sementara Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Kisyanto menegaskan PT Daichi sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan sekolahnya saat acara Teaching Factory beberapa tahun lalu. Bahkan dengan perusahaan Jepang ini pihaknya ada perjanjian khusus bagi yang ikut ke Jepang selalu diizinkan.

"Buktinya 8 siswa kami yang lolos seleksi bekerja di Jepang Tahun 2017 kemarin," jelasnya.

Oleh karenanya, pria yang juga menjabat Ketua MKKS SMK Swasta Sidoarjo memiliki program Jatim Japan Assosiation (Jitua). Program ini akan mengelolah kerja atau magang hasil kerjasama Indonesia dan Jepang. Hal ini akan melibatkan Dinas Pendidikan (Dindik), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) serta seluruh SMK yang ada di Jatim.

"Fokusnya mengurusi lulusan SMK se Jatim yang mau magang atau kerja di pabrik Jepang di Indonesia maupun pabrik Jepang yang ada di Jepang. Agar semua lulusan SMK tertampung di perusahaan dan langsung kerja," tandasnya. Waw