Sidoarjo (republikjatim.com) - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo menggenjot kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga hampir Rp 400 Miliar. Banggar menilai kenaikan PAD itu, sangat realistik jika seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sidoarjo memaksimalkan perolehan pendatannya di setiap sektor.
"Kami genjot kenaikan PAD hampir Rp 400 miliar itu, agar setiap OPD yang menangani pendapatan bekerja maksimal menaikkan pendapatannya. Kenaikan itu disetujui Tim Penyusun Anggaran Daerah (TPAD) Pemkab Sidoarjo dalam rapat kenaikan pendapatan kemarin," terang salah seorang anggota Banggar DPRD Sidoarjo, Hadi Subiyanto kepada republikjatim.com, Minggu (12/08/2018).
Hadi yang juga Ketua Fraksi Golkar Bintang Persatuan ini menguraikan jika PAD Tahun 2017 mencapai Rp 1,3 triliun, kemudian Tahun 2018 mencapai Rp 1,6 triliun, dan pada Tahun 2019 digenjot menjadi hampir Rp 2 triliun. Kenaikan potensialnya diantaranya dari sektor pendapatan pajak mencapai Rp 16 miliar, sektor pendapatan pasar mencapai Rp 4 miliar dan sejumlah sektor pendapatan serta retribusi lainnya.
"Kalau sebelumnya kenaikannya hampir Rp 300 miliar, kalau sekarang hampir Rp 400 miliar itu masih sangat realistis. Tinggal melihat niatan dari masing-masing OPD yang mengelolah PAD saja," tegas politisi Golkar ini.
Sementara ditanya soal belum selesainya rapat tim Banggar dan TPAD Pemkab Sidoarjo beberapa pekan terakhir, Hadi mengungkapkan lantaran seluruh anggota Banggar memelototi satu per satu anggaran yang disodorkan TPAD Pemkab Sidoarjo. Bagi Hadi tim Banggar DPRD Sidoarjo tidak mau kecolongan adanya dugaan anggaran siluman senilai Rp 84 miliar seperti pembahasan tahun sebelumnya.
"Kami (tim Banggar) harus membeda satu per satu setiap anggaran yang disodorkan. Makanya rapat berjam-jam hingga malam hari pun tetap berjalan dan harus diselesaikan," pungkasnya.
Sementara soal target kenaikan PAD Tahun 2019 ini, Sekda Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Zaini belum bisa dikonfirmasi dan memberikan keterangan untuk media. Waw
